bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pedagang kaki lima (PKL), punya peran penting dalam laju pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk lebih berkembang dan berdaya saing, sudah selayaknya para pelaku UMKM mendapat perhatian.
”Jumlah PKL, khususnya di Kota Bandung, terus bertambah. Info terakhir, jumlahnya sekitar 30 ribu. Ini harus mendapat perhatian,” tandas Perry Tristianto, Ketua Umum Masyarakat Marketing Indonesia (MARKET-IND), pada Pembukaan Pasar Sore Banceuy Bandung, Jalan Banceuy Bandung, kemarin (29/6).
Perry berpendapat, sampai saat ini banyak pelaku UMKM yang belum memiliki fasilitas penunjang. Semisal lokasi untuk berjualan. Padahal, sejauh ini, banyak gedung di Kota Bandung yang kurang termanfaatkan. Antara lain, di kawasan Andir dan Kiaracondong.
”Idealnya, gedung-gedung tersebut termanfaatkan oleh pelaku usaha, khususnya, mikro. Mereka punya semangat tinggi, tapi tidak punya tempat untuk mengembangkan bisnisnya,” papar Perry.
Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar, mengakui bahwa peran UMKM, dalam perekonomian, sangat besar. Karenanya, ucap pria yang akrab disapa Demiz ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menggulirkan program untuk mendukung pertumbuhan wirausaha baru.
Hal terpenting dalam sektor ini, ujar pemeran Naga Bonar tersebut, para pelaku UMKM harus punya daya saing tinggi mengingat ajang ASEAN economic Community (AEC) sudah bergulir. ”Pelaku UMKM harus dapat memanfaatkan setiap perkembangan dan peluang. Ini supaya daya saing meningkat,” tuturnya.
Komentar