Kirim Sinyal ke Satelit Itu seperti Cowok Nembak Cewek

Dengan mekanisme semacam itu, satelit tersebut bisa berguna untuk memantau wilayah pertanian di Indonesia. Mulai lahan pertanian yang masih mulai musim tanam hingga yang menjelang panen. Strategi distribusi pupuk pun bisa lebih tertata lagi. ”Lebih jauh, bisa juga untuk memantau lahan ganja, misalnya,” terang Karim.

Yang sangat membanggakan, 100 persen satelit yang berukuran tak lebih besar dari televisi tabung 32 inci itu dibuat sendiri oleh peneliti di Pusat Teknologi Satelit Lapan. Meskipun memang komponen dalam satelit tersebut didapatkan dari luar negeri.

Dibutuhkan waktu tiga bulan untuk merangkai, mengintegrasikan sistem, dan mengetes seluruh kompenen. Para peneliti bekerja siang dan malam untuk menyelesaikan satelit berbentuk kubus itu. Ukurannya 60 cm (tinggi) x 60 cm (lebar) x 60 cm (panjang). Beratnya 115 kilogram.

Akhir April lalu satelit tersebut dikirim ke India. Sebab, jadwal semula peluncuran adalah akhir Mei. Sesuai standar, sebulan sebelum jadwal peluncuran satelit harus sudah dikirim ke pusat peluncuran itu.

”Pembuatannya dulu mulai jam 07.30 sampai 00.30, enam hari dalam seminggu. Waktu untuk keluarga pun berkurang,” ujar M. Farid Huzain, peneliti Lapan yang terlibat dalam pembuatan Satelit Lapan A3/IPB, yang ditemui Senin (13/6).

Farid menuturkan, tahap demi tahap sebelum peluncuran itu harus dilalui dengan begitu cermat, hati-hati, dan ketat. Sebut saja tahap pengiriman satelit dari Indonesia ke India. Mereka membuat kontainer khusus yang diisi dengan nitrogen untuk menjaga suhu sekitar 26 derajat Celsius dan kelembapannya tak lebih dari 50 persen.

Ada pula peranti untuk memantau kondisi satelit selama perjalanan. ”Kami beri pegas baja. Khawatir kalau kena benturan,” kata pria 34 tahun itu.

Alumnus Moscow State Technical University tersebut termasuk yang ikut mengawal satelit itu dari Bandara Chennai menuju lokasi peluncuran di Sriharikota. Selama perjalanan ke lokasi peluncuran, satelit tersebut dikawal ketat tentara India bersenjata laras panjang.

Jarak bandara ke lokasi peluncuran sekitar 100 kilometer. Perjalanan terasa lambat lantaran kecepatan kendaraan pengirim itu hanya 10 kilometer per jam. ”Ada delapan tentara naik jip yang mengawal. Standarnya memang begitu, khawatir kalau ada pembajakan di jalan,” ujar Farid.

Tinggalkan Balasan