Tunggakan Listrik Rp 45 Miliar

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pelanggan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten menunggak sebesar Rp 45 miliar. Tunggakan tersebut tercatat dari Januari hingga Juni.

Menurut General Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Iwan Purwana, para pelanggan yang menunggak kebanyakan merupakan pelanggan pasca payar. Umumnya, mereka merupakan pelanggan lama.

”Mereka di antaranya pelaku usaha dan pabrik dalam jumlah yang cukup besar, tetapi tidak sedikit juga rumah-rumah penduduk biasa yang menunggak,” kata Iwan kepada Jabar Ekspres, kemarin (19/6).

Pihaknya menjelaskan jumlah pelanggan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten mencapai 12,4 Juta pengguna. Di mana setengahnya jumlah pelanggan tersebut sudah memakai pra bayar yaitu sekitar 6 juta pelanggan. Sisanya adalah pelanggan pasca bayar.

Diakui olehnya pihak PLN masih belum bertindak untuk melakukan pemadaman listrik kepada pelanggan. Sebab, para pelanggan sangat membutuhkan listrik. Untuk itu, pihaknya hanya memberikan sanksi denda kepada pelanggan yang menunggak.

Walaupun begitu pihaknya tetap mengimbau agar pelanggan tetap membayar listrik. Apalagi mendekati mudik Lebaran, kepada masyarakat membayar sebelum 20 Juni.

”Para pelanggan diharapkan bisa membayar listrik sebelum mudik Lebaran,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jawa Barar Suargina mengatakan, pada tahun ini PLN berhasil menambah pelanggan baru sekitar 200 ribu pelanggan. ”Para pelanggan itu adalah pelanggan baru, di mana baru menempati perumahan-perumahan baru,” ujarnya.

Terkait distribusi listrik PLN Jawa Barat, menurutnya, masih belum seluruh masyarakat terjangkau listrik. Dari jumlah 12,4 juta pengguna yang tercatat, baru menjangkau 94,2 persen penduduk di Jawa Barat dan Banten. Wilayah yang masih belum terjangkau di antaranya bagian selatan Jawa Barat seperti Garut, Tasikmalaya, dan wilayah pinggiran.

Tidak terjangkaunya listrik oleh PLN itu disebabkan penyebaran rumah penduduk yang tidak merata. Sehingga pihak PLN tidak bisa menjangkau rumah-rumah tersebut. Diperlukan alat tambahan lainnya seperti beton dan tiang listrik untuk menjangkau rumah-rumah tersebut.

Dalam hal ini dibutuhkan peran pemerintah setempat untuk memfasilitasi rumah-rumah penduduk yang belum terjangkau. Pihaknya menganjurkan untuk penduduk yang belum terjangkau bisa menggunakan solar cell. ”Sollar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik,” pungkasnya. (nit/rie)

Tinggalkan Balasan