Brasil 0 vs Peru 1, ’Tangan Tuhan’ Singkirkan Selecao

’’Saya tidak mengerti kenapa wasit dan tiga asisten harus berkonsultasi selama empat menit. Tapi, putusan pertama wasit tetap tak diubah. Brasil tak perlu bermain kalau hanya tersingkir dengan cara seperti ini,” kecamnya.

Ricardo Gareca, pelatih Peru, mengatakan bahwa di sepak bola semua bisa terjadi. Termasuk keputusan kontroversial dari seorang wasit. Itu seakan menanggapi kemarahan Dunga usai Brasil dikalahkan timnya.

Gareca sendiri menolak untuk mengomentari terlalu jauh proses gol timnya yang membuat Dunga marah. Dia berada dalam posisi yang tak bisa melihat dengan jelas. Dia hanya tahu bola masuk ke gawang Brasil dan para pemainnya bersorak.

Terlepas dari itu, Gareca menyebut secaranya permainan timnya memang layak menang. Andai gol kontroversial itu tidak disahkan, Gareca yakin timnya tetap akan menang.

’’Saya tak mau membicarakan (gol Ruidiaz). Tim saya menang dan lolos ke perempat final sebagai juara grup. Itu saja,” sebut Gareca.

’’Terlepas gol tersebut kontroversial atau tidak, kami tetap pantas menang. Selain itu, perlu diingat, di sepak bola semua bisa terjadi,” tegas Gareca.

Terlepas dari itu, Peru akhirnya bisa mengalahkan Brasil untuk kali pertama sejak 1985. Pada tahun itu Peru terakhir kali menang atas Brasil. Sedangkan di ajang Copa America, Peru terakhir kali menang atas Brasil pada 1975 di babak semifinal dengan skor 3-1.

Sementara itu, bagi Brasil, untuk pertama kali sejak 1987, mereka gagal melaju dari fase grup. Ya, terakhir kali Brasil gagal lolos dari babak grup Copa America pada 1987 yang digelar di Argentina.

Untuk dua tahun beruntun, Dunga gagal membawa Brasil juara di ajang ini. Sebelumnya di Copa America 2015, Brasil disingkirkan Paraguay di perempat final.

Kini, dia harus bisa berprestasi apik di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pada Agustus nanti untuk bisa mempertahankan posisinya sebagai juru racik Selecao.

Kekalahan tersebut membuat Brasil tersingkir di ajang Copa America Centenario 2016. Peru menjadi juara Grup B dan Ekuador sebagai runner-up. Keduanya yang lolos ke perempat final. (epr/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan