Berbekal Senapan Serbu Buatan PT Pindad

Saat dalam posisi menembak, arah angin turut menjadi kendala karena angin dapat mempengaruhi gerak peluru. Parahnya, jika angin datang dari arah kiri dan kanan posisi menembak.

”Paling aman kalau angin datang dari belakang atau depan, tidak akan menimbulkan masalah pada arah tujuan peluru,” tuturnya. Namun dari berbagai rintangan yang ada, terbukti ayah dari Firda Auliya Cantikalova dan Dwi Zaira Savialoka itu berhasil mengatasi rintangan tersebut.

Ini bukanlah prestasi yang baru bagi anak dari pasangan Moech Arief Feriyanto dan Utin Mas Intan (alm). Sebab, Eka terus meraih medali emas perorangan di kejuaraan AASAM sejak 2014. Ia pun pernah meraih medali emas dalam kejuaraan Brunei International Skill Arms Meet (BISAM) 2015.

Karir menembak yang telah dimulai sejak 2005 itu mengantarkan Eka meraih prestasi dalam ajang Piala Kasad 2006, Piala Kasad 2008, dan Piala Kasad 2010. Selain mengikuti kejuaraan menembak di Angkatan Darat (AD), ia juga aktif mengikuti kejuaraan sipil. Contohnya seperti kejuaraan tembak reaksi dan tembak target di Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

Dia mengatakan, jika kompetisi AASAM memiliki model aplikasi seperti tempur dan menghitung siapa tercepat. Berbeda dengan kompetisi dalam negeri seperti Perbakin, di mana model menembak lebih mementingkan akurasi target.”Dalam ajang AASAM, kami bisa menembak dengan dua tangan dan bermacam-macam gaya. Beda dengan Perbakin, model menembak cukup dengan satu tangan sambil berdiri,” sebutnya.

Eka bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan menembaknya. Menurutnya, beberapa negara lain terlihat mulai berusaha mengejar prestasi Indonesia. Misalnya seperti Tiongkok dan Jepang, setelah lama vakum dari kompetisi AASAM, kedua negara tersebut telah mengalami banyak kemajuan.

Kemarin, mereka pun keluar sebagai runner up AASAM 2016. Dengan total raihan 9 medali emas untuk Tiongkok dan 4 medali emas untuk Jepang.

“Sehingga saya perlu mempertajam lagi keahlian saya agar tidak tertinggal dan mereka tidak mampu melampaui. Apalagi rencananya akan ada 35 negara yang turut dalam kompetisi AASAM tahun depan,” tuturnya. (*/fir/k18/sam/jpnn/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan