bandungekspres.co.id, SUBANG – Jelang arus mudik Lebaran tahun ini, Organda Kabupaten Subang mengharapkan adanya uji kelayakan kendaraan angkutan umum. Langkah tersebut bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, terutama saat arus mudik dan arus balik.
Ketua Organda Kabupaten Subang Ade Kusnadi mengatakan, jelang arus mudik, jumlah kendaraan angkutan umum dipastikan bakal bertambah. Hal ini menyusul banyaknya warga yang ingin menghabiskan waktu libur yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Untuk menekan angka kecelakaan saat arus mudik, pihaknya mengimbau instansi terkait untuk melakukan uji kelayakan.
”Sudah seharusnya dilakukan uji kelayakan. Apalagi dalam momen Ramadan menuju Lebaran seperti ini,” ujar Ade Kusnadi kepada Jabar Ekspres, kemarin.
Dijelaskan Ade, saat ini kendaraan AKAP di Subang jumlahnya mencapai puluhan. Namun dari jumlah tersebut didominasi oleh PO Warga Baru dan PO Kramat Jati.
”Maksimal H-10 Lebaran harus sudah dilaksanakan uji kelayakan. Sebab, ini menyangkut jiwa manusia yang mau bepergian,” jelas pria yang akrab disapa Obreg ini.
Bagi kendaraan yang sudah tidak layak jalan, kata Obreg, pihak PO diminta segera melakukan peremajaan atau perbaikan angkutan.
”Kendaraan angkutan harus benar-benar dalam kondisi layak. Sehingga tidak terjadi kecelakaan dan lainnya saat pelaksanaan mudik nanti,” tandasnya.
Masih menurut Obreg, saat ini banyak pengusaha angkutan yang terancam gulung tikar, menyusul tingginya jumlah kendaraan bermotor pribadi. Dia pun memprediksi, arus mudik tahun ini banyak warga yang mudik ke kampung halaman dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Kepala UPTD Terminal Subang Wawan mengatakan, setiap tahunnya jumlah pemudik dari Kabupaten Subang menuju luar daerah jumlahnya tidak begitu banyak.
“Tapi jika dari kabupaten luar yang mudik ke Subang, lumayan banyak. Makanya kami akan menambah jumlah anggota guna melakukan penjagaan, terutama saat pelaksanaan arus mudik dan arus balik pada puncaknya H-3 Lebaran,” ujar Wawan. (ygo/din/rie)
