16.217 Wanita Jadi Korban Kekerasan Seksual

bandungekspres.co.id, SOREANG – Data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukan, pada tahun 2015, terdapat sekitar 16.217 kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan seksual. Setiap dua jam, sedikitnya ada tiga perempuan mendapatkan kekerasan seksual.

Untuk di wilayah Jawa Barat, kawasan Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinilai daerah yang paling tinggi terjadinya kasus kekerasan tersebut.

Data tersebut mengemuka pada kegiatan Pembukaan Sosialisasi Woman Self Defence Of Khusin Ryu (WSDK) yang berlangsung di Gedung Dewi Sartika, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, kemarin (25/5).

Kegiatan yang difasilitasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung ini, melibatkan puluhan peserta dari unsur Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bandung dan tingkat kecamatan.

Ketua DWP Kabupaten Bandung Hj. Windar Sofian Nataprawira mengatakan, pencegahan, penanganan korban dan pelaku kekerasan merupakan tanggung jawab semua pihak. Caranya, melibatkan individu, lingkungan, tetangga, tokoh agama/masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha maupun pemerintah.

Windar Sofian sangat mengapresiasi keberadaan WSDK, karena mau mengambil bagian dalam menangani kekerasan seksual di wilayah Kabupaten Bandung. Windar mengatakan, WSDK bisa menjadi pilihan bela diri praktis untuk perempuan. ”Terutama bagi perempuan yang sama sekali tidak memiliki dasar ilmu diri,” ucap istri Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira ini.

Dia berharap, melalui WSDK, para istri Pegawai Negeri Sipil (PNS), bisa memiliki bekal ilmu bela diri praktis, untuk mencegah atau menyelamatkan diri dari tindakan kriminal, seperti pelecehan seksual di jalan raya maupun dalam kendaraan umum.

”Minimal mereka dapat menularkan ilmu tersebut terhadap keluarganya terlebih dahulu sebelum mensosialisasikan kepada masyarakat umumnya,” harap Windar

Salah seorang trainer WSDK Shinta Ratna Sari menjelaskan, lahirnya WSDK merupakan inisiatif dari Shihan (sebutan untuk guru karate) H. Sofyan Hambali, atlet karate peraih juara satu kejuaraan karate pertama di Bandung pada 1967.

WSDK didirikan pada tahun 2006 di Kopo Bandung. ”Hingga saat ini, kami sudah memiliki kurang lebih 4.000 anggota. Kita berfokus untuk mengembangkan komunitas WSDK ini di wilayah Jawa Barat dahulu sebelum ke daerah lain,” kata Shinta Ratna Sari. (gun)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan