Berusaha Tangkal Faham Komunis, Sesepuh Sunda Bentuk Komunitas

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Atas dasar situasi dan perkembangan zaman yang sudah jauh delangan nilai-nilai budaya, sejumlah tokoh yang terdiri dari para pakar, akademisi, praktisi dan budayawan mendeklarasikan Organisasi Kemasyarakatan dengan nama Komunitas Nasional Masyarakat Sunda (KNMS).

Sekjen Komunitas Nasional Masyarakat Sunda Tatto Sutamto mengatakan, dasar dari terbentuknya organisasi adalah karena merasa prihatin dengan perkembangan saat ini. Di mana nilai-nilai budaya khususnya masyarakat sunda sudah luntur.

”Ini banyak sekali terjadi pada generasi muda yang sangat suka dengan informasi-informasi yang serba baru,” jelas Tatto ketika ditemui usai deklarasi di monumen perjuang Jawa Barat kemarin (20/5).

Dia menilai dalam perkembangannya saat ini banyak kejadian kekerasan, kriminalitas, dan faham menyimpang yang jauh dari nilai-nilai Pancasila. Termasuk faham komunis yang harus diwaspadai karena nanti akan menjadi ancaman khususnya generasi muda yang belum mengerti betul sejarah komunisme di Indonesia.

”Dulu terjadi gangguan bagi umat beragama dan konflik sosial akibat adanya komunisme,” ungkap Tatto.

Untuk menepis ini, dirinya menyarankan agar bangsa ini betul betul melaksanakan Pancasila dan mencintai budaya dengan sebenar-benarnya.

Tatto mengaku prihatin, selama ini paham komunis memicu terjadinya perpecahan bangsa dengan menyebarkan pemahamannya pada tatanan politik dan generasi muda. Sehingga berakibat kegaduhan bangsa.

”Jadi jangan diberikan upaya pengelabuan sejarah. saya saksi sejarah, saya ikut dalam demonstrasi angkatan 66 saya tahu kondisi waktu itu, jangan memutarbalikkan sejarah,” cetus Tatto.

Dia juga sangat menyayangkan saat ini perhatian para elite politik terhadap nilai-nilai Pancasila seakan pudar. Sehingga tidak lagi menjadi mendapat perhatian dari masyarakat.

Untuk itu, melalui komunitas masyarakat Sunda ini diharapkan ada pengembangan wawasan kebangsaan dan pengembangan potensi diri mempersiapkan diri. Harapannya, mampu mengembangkan potensi ekonomi dan sumber daya alam.

”Itu ancaman bagi kita, mereka senang lihat bangsa indonesia berantakan, menimbulkan konflik antar partai, internal partai itu peluang masuk buat mereka. Kita jangan dibodohi,” pungkasnya. (yan/rie)

Tinggalkan Balasan