bandungekspres.co.id, BANDUNG – Genderang inovasi pelayanan publik kian kencang dibunyikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal itu terlihat dari ajakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan di hadapan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mizwar, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala daerah di Ruang Papandayan, Gedung Sate, kemarin (15/4).
Menurut Aher -sapaan Ahmad Heryawan-, tahun ini Jabar mendapat satu award untuk inovasi pelayanan publik bagi OPD Jabar. Kemudian, enam award untuk kabupaten/kota. Hasil itu disyukuri. Meski sebenarnya, bisa lebih dari itu. Atau dapat melebihi perolehan Jawa Timur yang meraih 14 inovasi OPD dan 16 award kabupaten/kota.
”Meski satu Alhamdulillah. Tapi, bukan tidak mungkin kita melebihi raihan Jawa Timur. Mari berinovasi,” ujar dia.
Aher menjelaskan, kunci dari inovasi itu ternyata ada pada perencanaan. Meski tidak menjamin sepenuhnya, tidak ada kesuksesan tanpa hal itu. Perencanaan juga sebagai bentuk kesadaran tertinggi.
Selain itu sebenarnya, inovasi adalah perbuatan menyenangkan. Bisa membuat orang penasaran. Memicu semangat kerja dalam berbagai bidang. Terlebih sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang tugas utamanya melayani masyarakat atas nama negara, tentu inovasi hadir dalam proses pelayanan masyarakat. Atau pemberdayaan masyarakat. ”Mari hidupkan terus spirit (inovasi) itu. Bagi rakyat,” ucap gubernur dua periode ini.
Aher memerinci, inovasi juga tidak hanya soal pelayanan publik. Kemasannya juga perlu out of the box. Tidak biasa-biasa saja. Inovasi pun bisa bentuknya social movement. Misal, membuat terobosan menghentikan buang sampah sembarangan ke sungai. Jika itu terjadi, maka Jabar punya sungai bersih dan Sungai Citarum yang bersih. ”Inovasi itu perlu percepatan. Masyarakat sangat menantikan kita. Buat jangan sampai menunggu. Kita yang menjemput,” ungkap dia.
Aher menambahkan, dengan inovasi ada tujuan akhir yang dicapai. Yakni, kemiskinan terentaskan, pengangguran berkurang, dan lingkungan hidup terjaga. Ketiga hal itu harus jadi target.
Supervisor Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JEIP) Rohman Budianton mengatakan, inovasi lahir dari iklim demokratisasi yang telah berjalan. Artinya, memberikan akses kepada seluruh masyarakat untuk dekat dengan pemimpinnya. Menimbulkan persamaan hak dan pemerintahan. Termasuk salah satu solusi keterbatasan anggaran. Sekaligus sebagai jalan pintas menuju kemajuan.