Parade Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, parade budaya yang atraktif ini perlu kemasan lebih luas dengan keragaman budaya lebih banyak. Kolaborasi budaya merupakan salah satu bentuk persatuan dalam NKRI.

”DPRD mendukung sepenuhnya kegiatan parade budaya ini, sebagai bagian dari promosi wisata di luar hotel,” kata Ahmad.

Meski diguyur hujan, para peserta seperti tak pernah lelah berhenti menghibur penonton. Tetabuhan khas Sunda bersahutan dengan musik khas atraksi barosai serta Manuk Rampak Tari Merak, ampuh memukau penonton. Gerakan-gerakan sulit kerap dipertontonkan para peserta parade budaya, meski demikian, Ketua Umum Federasi Olah Raga Barongsai Indonesia Dahlan Iskan tak beranjak dari tempatnya berdiri.

Pendiri Harin Umun Jawa Pos ini, sampai ikut memberikan standing applaus saat  arak-arakan budaya melintasi panggung utama. Peserta parade budayapun yang lewat di hadapan panggung kehormatan tak ragu berikan salam.

”Parade Budaya memang melewati perjuangan berat. Terima kasih, kepada Pak Achmad Nugraha, yang begitu perhatian atas terlaksananya parade budaya. Suguhan menarik yang dipertontonkan para atlet barongsai ini tidak lepas dari campur tangan DPRD Kota Bandung,” sebut Dahlan Iskan.

Parade budaya makin memukau penonton ketika rombongan liong menyajikan atrasaksinya. Kesenian tradisional Thionghoa itu, tergolong akrab di mata penonton. Kehadiran rombongan barongsai yang berprestasi di tingkat dunia, mengundang rasa penasaran penonton.

Event parade budaya berlangsung tidak sekadar meriah, tapi juga menyatukan antusiasme ribuan penonton yang menyaksikan dari pinggir Jalan Lengkong Kecil.

Apalagi ketika Anton Medan, berbicara di atas panggung. Dia mengawalinya dengan teriakan ”Bandung,” yang disahuti masyarakat yang hadir ”Juara”….

Sebagai orang yang sudah makan asam garam dalam mengarungi kehidupan, Anton Medan, dalam tampilannya kini memang berbeda. Setiap ungkapannya tidak lepas dakwah. Begitupun, dalam penyikapi parade budaya kolaborasi Sunda dan Thionghoa. ”Even ini memperlihatkan kebhinekaan budaya yang dibingkai dalan Bhineka Tunggal Ika,” ucap Anton sambil berkata lantang. ”Kegiatan ini murni-murni budaya Sunda dan Thionghoa, ini bukan agama,” tegasnya.

Menurutnya, ini pesta budaya, dengan keyakinan masing-masing, lanjut dia. Maka, merekatkan hubungan sesama manusia merupakan kewajiban semua pihak. ”Saling kenal mengenal, tolong menolong diwajibkan dalam Al-Quran,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan