Pelayanan di Puskesmas Dayeuhkolot Sempat Terhenti

bandungekspres.co.id – Akibat banjir di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, peralatan kesehatan dan obat-obatan di Puskesmas Dayeuhkolot rusak akibat terendam. Dinas Kabupaten Bandung pun segera mengganti peralatan dan obat-obatan yang rusak untuk mengantisipasi lonjakan korban banjir yang sakit.

Peralatan yang rusak akibat terendam banjir di antaranya kursi pemeriksaan gigi, berbagai jenis vaksin imunisasi yang disimpan di dalam lemari pendingin, alat pengukur tekanan darah, timbangan badan. Termasuk, data-data pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi mengatakan, banjir datang secara mendadak dan langsung merendam bangunan Puskesmas Dayeuhkolot. Para petugas pun kesulitan menyelamatkan barang di dalam puskesmas. Ketinggian banjir di dalam ruangan mencapai sekitar 50 sentimeter lebih.

”Bisa dilihat dari tembok puskesmas yang basah dan menghitam, seberapa tinggi banjir saat itu. Kalau sekarang sudah surut karena dasar bangunannya ditinggikan. Puskesmas beroperasi lagi walau jalan menuju ke sananya sempat terendam juga, cukup lama,” papar Achmad di Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung, kemarin (18/3).

Achmad mengungkapkan, peralatan kesehatan dan obat-obatan tersebut akan langsung diganti. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolot tidak boleh terhenti karena banyak warga Dayeuhkolot yang mengungsi dan menjadi korban banjir. Saat terjadi bencana, otomatis puskesmas terdekat dengan kawasan bencana ikut menolong. Dalam hal ini, puskesmas di ring 1 dan 2 lokasi banjir, wajib ikut membantu pelayanan kesehatan bagi para korban di lokasi bencana.

”Seperti saat banjir ini, Puskesmas Ciparay, Cibeunying, Sukajadi, Margahayu, dan sekitarnya membantu Puskesmas Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Bekerjanya bukan cuma di puskesmas, tapi keliling ke posko-posko,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pelayanan kesehatan pada bencana banjir saat ini, dibantu oleh relawan dan masyarakat yang ikut menyumbang tenaga atau obat-obatan. Tidak dapat dipungkiri, jumlah obat-obatan yang mengalir dari para penyumbang dan relawan ke lokasi bencana sangat banyak.

”Untuk kesehatan, kami sangat terbantu juga oleh marinir. Dalam arti positif, petugas kesehatan kami sudah terbiasa menghadapi banjir, berpengalaman bertahun-tahun untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada korban di saat banjir,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan