Cianjur Diteror Longsor

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Sulistyo Pudjo Hartono menjelaskan, tim gabungan masih melakukan evakuasi di Hotel Club Bali Komplek Vila Kota Bunga.
”Selain korban, enam unit kendaraan roda empat dan dua unit kendaraan roda dua yang ikut tertimbun. Saat ini evakuasi terus dilakukan bersama tim gabungan,” kata Pudjo.
Akibat terjadinya longsor, lanjut Pudjo, menjebol kamar 124, 125 dan 211. Ketiga kamar tersebut ada sebanyak 15 orang tamu menginap.
”Dari kamar 125 ada 2 orang dan dari kamar 211 ada 4 orang. Sedangkan delapan tamu berhasil evakuasi langsung dibawa ke RSUD Cimacan sisanya masih dalam pencarian,” katanya.
Pudjo menjelaskan, longsoron tersebut diduga karena tebing pijakan hotel serta tebing sekitar tergerus air hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir.
”Kami sedang fokus untuk menyelamatkan dua korban yang sudah diketahui masih hidup, hanya posisinya tergencet reruntuhan bangunan,” paparnya.
Ada 200 Titik Longsor di Cianjur
Wakil Bupati Cianjur Suranto menyatakan peristiwa bencana longsor di Kabupaten Cianjur merupakan hal yang wajar. Sebab, Cianjur selama ini merupakan wilayah rawan longsor. Korban jiwa terjadi rata-rata disebabkan warga sulit diimbau untuk pindah dari kawasan yang dinilai rawan.
”Alam Cianjur ini kan perbukitan dengan kontur tanah yang labil. Jadi kemungkinan besar longsor terjadi, apalagi di musim hujan ini,” kata dia kepada Cianjur Ekspres usai mengikuti salat Gerhana Gerhana Masjid Agung, kemarin (9/3).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah sering memperingatkan warga yang berada di titik rawan longsor untuk pindah. Bahkan pemkab sudah berusaha untuk merelokasi, namun hal itu tidak pernah diindahkan.
”Sudah kami data mana saja titik rawan dan diperingatkan kepada warga untuk pindah. Sebab bencana bisa terjadi kapan saja, tidak dapat diprediksi. Namun tetap saja mereka tidak mengikuti imbauan dari pemkab,” kata dia.
Menurutnya, pemkab juga pernah mencoba merelokasi warga di salah satu titik longsor, tetapi tempat itu kini ditinggalkan. Menurut dia, warga kembali ke tempat tinggal sebelumnya yang berada di titik rawan longsor diakibatkan lahan pertanian yang sulit dijangkau apabila pindah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan