bandungekspres.co.id– Beberapa insiden yang terjadi di jalan tol akibat hujan angin kemarin direspon oleh PT Jasamarga. BUMN pengelola ruas-ruas jalan tol tersebut mengaku sudah menangani banjir di dua ruas tol dan gerbang tol Cikunir 2 yang sempat roboh. Dalam kesempatan tersebut, pihak perusahaan juga menegaskan bahwa insiden tersebut bukan disebabkan kontsruksi yang buruk.
Direktur Operasi PT Jasamarga (Persero) Christianto Prihambodo mengatakan, saat ini mencatat ada tiga titik yang terdampak hujan deras disertai angina kemarin. Yakni, banjir di dua titik ruas jalan tol Jakarta-Cikampek pada Km 34 dan Km 37 serta rusaknya gerbang tol Cikunir 2. Dalam hal ini pihaknya sudah melacak terkait penyebab kejadian.
Terkait banjir di dua titik, dia mengaku bahwa intensitas curah hujan yang sangat tinggi di kedua area tersebut yang mengakibatkan air meluap hingga ke ruas jalan tol. Namun cuaca bukan hanya satu-satunya penyebab adanya genangan air di ruas tol. Dia menyoroti pengembangan area industri di sisi kanan atau sebelah selatan dan utara ruas tol Jakarta-Cikampek pada rentang Km 31 sampai Km 60. Kebanyakan kawasan indutri tersebut rupanya merancang sistem drainase yang mengarah ke tol.
’’Khususnya di Km 34 dan Km 37. Kami melihat banyak bermunculan pengembangan area industry. Hal ini mengakibatkan lintasan air terus bertambah dan tidak bisa tertampung di drainase. Karena system drainase ini kami bangun hanya untuk mengalirkan air di sekitar jalan tol,’’ terangnya dalam jumpa pers di Kantor Pusat Jasamarga, Jakarta, kemarin (15/2).
Sebenarnya, lanjut dia, dia mengaku dua danau yang bisa menampung air di area tersebut. Yakni, Danau Rawabinong dan Danau Alamsari. Namun, pesatnya pengembangan industri membuat daerah resapan air berkurang sehingga luapan air semakin banyak.
’’Dalam minggu ini, kami akan lakukan koordinasi dengan pengelola daerah kawasan Industri untuk menindaklanjuti terkait drainase,’’ imbuhnya.
Sedangkan, terkait ambruknya gerbang tol Cikunir 2, Christianto mengaku sedang berkoordinasi dengan rekan proyek untuk tindakan evaluasi sementara. Saat ini, pihaknya sudah mendatangkan crane untuk memperbaiki atap gerbang. Selain itu, mereka memasang tiang penyangga, dan memotong bagian yang dianggap menambah beban seperti papan nama.