bandungekspres.co.id– Tahun ini, PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) yang merupakan badan usaha milik daerah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan 5.000 jumlah pelanggan dari jumlah pelanggan saat ini yang baru mencapai 2.000 pelanggan. Hal ini didasarkan pada banyaknya jumlah mata air di Kabupaten Banung Barat yang mampu mendistribusikan kepada para pelanggan. Mulai dari mata air Cibanteng di Kecamatan Cikalongwetan yang akan disambungkan ke wilayah Padalarang, Ngamprah dan Batujajar. Dibantu mata air dari Ganjarsari Kecamatan Cikalongwetan serta mata air dari Sungai Cijanggel di Kecamatan Cisarua. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Perdana Multiguna Sarana, Edi Muklas di Ngamprah, kemarin.
Menurut Edi, keberadaan mata air Cibanteng dan mata air Ganjarsari untuk membantu pendistribusian air bagi pelanggan. Sebab, jika hanya mengandalkan pada Sungai Cijanggel distribusi air belum dikatakan maksimal. ’’Sekarang mata air dari Cibanteng sudah mulai didistribusikan bagi pelanggan di sekitar Padalarang-Batujajar. Panjang pipanya saja dari Cibanteng sampai Padalarang itu mencapai 14 km dan saat ini sudah mulai berjalan. Kalau dari mata air Ganjarsari ke Padalarang lebih panjang lagi mencapai 27 km,” ungkapnya.
Untuk mata air Cibanteng, kata Edi, memiliki kecepatan distribusi air yang mencapai 50 liter/detik. Untuk 1 liter saja mampu mendistribusikan bagi 100 pelanggan. Artinya, tinggal dikalikan saja jika 50 liter/detik itu mampu mendistribusikan bagi 5.000 pelanggan atau sambungan langsung (SL) di Kabupaten Bandung Barat. ’’Sebetulnya kalau untuk stok air dan mata air kita cukup banyak. Hanya saja memang kita harus serius untuk menambah jumlah pelanggannya,” terangnya.
Edi menjelaskan, selain fokus pada penambahan jumlah pelanggan, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan di lapangan terhadap pencurian air dengan cara memotong pipa air di sejumlah titik. Hal ini perlu diwaspadai mengingat panjang pipa yang dipasang memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. ’’Pengawasan terus ditingkatkan terhadap pencurian air. Karena, kalau dibiarkan akan banyak air yang terbuang dan dapat merugikan keuangan negara,” katanya.
Apalagi, lanjut Edi, tahun ini PT PMgS mendapat tambahan penyertaan modal dari Pemkab Bandung Barat sebesar Rp5 miliar. Dengan tambahan modal ini, pihaknya akan meningkatkan kinerja agar mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) setiap tahunnya. ’’Hingga tahun 2015, kami sudah diberikan suntikan penyertaan modal yang mencapai Rp 22 miliar. Ditambah saja tahun 2016 ini Rp5 miliar jadi totalnya mencapai Rp27 miliar. Sementara untuk total penyertaan modal sendiri ditargetkan bisa mencapai Rp35 miliar. Artinya, sampai saat ini masih kurang dari target tersebut,’’ pungkasnya.