BELI Lapangan kaca untuk fasilitas pertandingan cabang olahraga squash PON XIX/2016 Jawa Barat didatangkan dari Jerman.
”Lapangan kaca untuk memenuhi stadard pertandingan PON XIX/2016 dibeli dari Jerman, dijadwalkan pemasangan lapangan kaca itu tuntas Juni 2016,” kata Sekretaris Pengda Squash Jabar Tris M Hafidz di Bandung.
Ia mengatakan, lapangan kaca tersebut merupakan salah satu standar pertandingan, yang akan ditempatkan sebagai lapangan utama (main court) di Siliwangi Squash Center (SQC) yang berlokasi di Jalan Lombok Kota Bandung.
Tempat pertandingan itu berada tepat di dekat Stadion Siliwangi Bandung, yang juga menjadi salah satu tempat pertandingan cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016.
Lebih lanjut, Tris menyebutkan lapangan kaca untuk main court cabang squash tersebut dijadwalkan segera tiba di Indonesia. Menurut dia perlu tiga bulan untuk mendapatkan lapangan kaca itu mulai dari pemesanan, pembuatan, pengiriman dan pemasangan.
”Pembuatan kaca itu sekitar sebulan, sebulan pengiriman melalui jalur laut dan sebulan pemasangan di tmpat pertandingan,” katanya.
Namun demikian, hanya satu lapangan yang dilengkapi dengan lapangan kaca, sedangkan tiga lapangan lainnya tetap menggunakan fasilitas yang ada selama ini.
”Babak penyisihan akan dilakukan di tiga lapangan yang ada saat ini, dan finalnya akan dilakukan di main court yang menggunakan bahan kaca,” katanya.
Khusus untuk pertandingan di lapangan kaca, akan menggunakan bola berwarna putih. Hal itu berbeda dengan pertandingan di lapangan biasa yang menggunakan bola berwarna hitam. Selain itu pantulannya juga lebih cepat dibanding bola yang digunakan selama ini.
Penggunaan lapangan kaca itu pula menjadi alasan tim Pelatda PON XIX/2016 Jabar akan melakukan latihan di Malaysia selama satu bulan. Latihan di negeri jiran itu akan menggunakan lapangan kaca seperti yang akan dipakai pada ajang PON XIX/2016.
”Try out akan dilakukan di Malaysia yang menggunakan lapangan kaca, sehingga diharapkan para atlet tidak canggung saat turun di lapangan kaca,” kata Ketua II Pengda PSI Jabar Kusnadi Leo menambahkan. (ant/asp)