”Orang Jakarta datang ke Bandung cari apa? Pasti udara yang segar, suasana, dan kultur. Saya menangkap peluang itu. Dengan berbagai macam konsep yang mengutamakan kultur budaya Sunda,” beber pria kelahiran 22 Februari 1960 itu.
Ketika kultur membuat dia nyaman untuk mengelola bisnis di Bandung, karyawan juga membuat dia menjadi besar. Dia sadar betul arti loyalitas tiap kepala dari ribuan karyawan. ”Anda wawancara saya sekarang malam-malam di rumah, karyawan saya masih ada yang kerja. Saya bisa begini karena karyawan saya. Mereka aset saya yang paling berharga,” katanya.
Sebagai balasan dari loyalitas karyawan, Perry pun mengganjar mereka dengan berbagai hal. Tapi, yang utama, memberikan ilmu berbisnis. Itu pula yang dia ajarkan kepada kedua anaknya. ”Saya merasa bangga ketika karyawan yang sudah senior akhirnya bisa membuat usaha sendiri,” ucap dia. (rie/JPG/c11/sof)