Perbaiki Jalur Alternatif Lembang

bandungekspres.co.id– Dalam rangka memberikan kondisi jalan yang jauh lebih nyaman bagi masyarakat, jalan terobosan yang menjadi salah satu jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di kawasan Lembang, rencananya akan dilakukan pengaspalan dalam waktu dekat ini. Rencana pengaspalan akan dilakukan melalui program kegiatan Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) Kodim 0609 Kabupaten Bandung bersama warga setempat.

Kepala Desa Gudang Kahuripan Agus Karyana mengatakan, rencana pengaspalan jalan ini sebagai solusi jalur alternatif pada saat kendaraan baik dari arah Kota Bandung-Lembang begitu juga sebaliknya agar tidak tertahan dan macet parah. Jalan yang menghubungkan antara Desa Gudang Kahuripan, Desa Wangunsari dan Desa Lembang di Kecamatan Lembang ini, pembangunannya ditargetkan selesai akhir April 2016. ’’Akhir April bisa rampung sehingga dapat dilalui kendaraan dengan kondisi jalan yang mulus,” katanya.

Program kegiatan BSMSS Kodim 0609 Kabupaten Bandung bersama warga setempat ini, bertujuan untuk mempererat peranan pemerintah, TNI bersama stackholder yang ada untuk membangun kawasan perekonomian masyarakat di wilayah yang menjadi objek kegiatan saat ini yakni di Desa Gudang Kahuripan. Selain itu, kata dia, jalan terobosan yang diperkirakan berjarak 2 km ini, nantinya bisa dijadikan sebagai jalan alternatif untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan Lembang terutama di waktu libur sekolah. ’’Jadi jalan ini nanti bisa tembus dari jalan menuju ke arah Boscha kemudian keluar dari gerbang Jalan Eldorado, lumayan mengurangi volume kendaraan,” ujarnya.

Anggaran pembangunan jalan tersebut rencananya bersumber dari dana hibah Pemkab Bandung Barat kepada Kodim 0609 sebesar Rp 250 juta dan dana bantuan dari pemerintah provinsi sebesar Rp 100 juta. ’’Nanti juga dibantu swadaya dan partisipasi masyarakat setempat,” katanya.

Untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan survei ke lokasi jalan yang akan dilakukan pengaspalan. ’’Setelah kami survei jalannya masih berupa tanah merah, akses jalan ini memang diperlukan sekali dan menjadi skala prioritas sebagai salah satu upaya dalam mengurai kemacetan wilayah Lembang,” tandasnya.

Dia menjelaskan, untuk membatasi jumlah kendaraan yang masuk Lembang merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan. Oleh karenanya satu-satunya cara yaitu hanya dengan membuka jalur baru agar kendaraan tidak menumpuk di satu titik jalur saja. ’’Masyarakat sudah jenuh menghadapi kemacetan. Bayangkan saja, warga Lembang yang mau bepergian ke Bandung harus menempuh waktu lebih dari 1 jam, padahal normalnya hanya 30 menit,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan