Anggaran Tidak Mumpuni, Banyak Drainase Rusak

bandungekspres.co.id– Curah hujan yang turun merata di Kabupaten Bandung berakibat buruk. Sebab, beberapa wilayah dilaporkan mengalami banjir karena tersumbatnya aliran air di sejumlah titik. Walhasil, banyak badan jalan yang tergenang banjir.

Kasi Pelaksana Jaringan Drainase pada Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung Asep Rusmawan mengakui, sebagian besar drainase di sekitar jalan yang rawan banjir telah mengalami pendangkalan. Faktor penyebabnya, sedimentasi berupa tanah atau sampah.

Dia juga mengatakan, karena sering tersumbat, maka beberapa drainase juga akhirnya rusak. Faktor ini juga yang menyebabkan sejumlah jalan utama kerap terendam banjir. Berdasarkan informasi, genangan air ada di jalan utama di Dareuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Ciparay, Banjaran, Soreang dan Katapang.

”Seperti di Jalan Raya Majalaya drainase tidak berfungsi karena terimbun sedimentasi tanah dari hulu sungai. Saat sampah menyumbat, otomatis ketika hujan, jalan tersebut tergenang air,” kata Asep kemarin (9/2).

Dia mengatakan, drainase yang berfungsi sebagai saluran irigasi dan sungai yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum terus mendapat perawatan. Tapi sebagian lagi dalam kondisi rusak.

“Untuk menangani banjir yang kerap menyergap Jalan Raya Bandung-Garut di Kecamatan Rancaekek, BBWS Citarum sedang melakukan normalisasi Sungai Cimande. Kami pun segera membangun saluran pembuangan air di sekitarnya,” tuturnya.

Asep menjelaskan, anggaran untuk drainase di Kabupaten Bandung pada 2015 dan 2016, masing-masing sekitar Rp 4 miliar. Padahal selaiknya, anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi drainase per satu kecamatan, rata-rata Rp 60 miliar.

”Kalau sekarang mungkin Rp 200 juta per kecamatan, sedangkan idealnya Rp 60 miliar. Anggaran ini akhirnya biasanya cuma cukup dipakai untuk penanganan pasca kerusakan, seperti untuk memperbaiki tanggul yang jebol,” jelasnya.

Asep juga mengungkapkan, banjir yang kerap menyerang Jalan Raya Banjaran-Soreang, diatasi dengan pembuatan pad way Sungai Cisangkuy dengan lebar 20 meter. Air pun dialirkan mengikuti sungai ke arah Rancamanyar dan Andir di Baleendah.

”Pembangunan kelengkapan drainase di Kabupaten Bandung cenderung lebih lamban. Dinasnya pun kebanyakan hanya bisa mengatasi permasalahan di saluran drainase utama. Sehingga tidak seperti pembangunan badan jalan yang pesat,” paparnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan