”Aksi tawuran pelajar adalah salah satu bagian kecil, dimana oknum pelajar yang tak bertanggung jawab. Kami sebagai pihak sekolah bahkan telah menerapkan sanksi tegas bagi anak-anak kami jika terbukti melakukan tawuran. Namun demikian tanggung jawab atas penanggulangan tawuran adalah tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Ditemui di ruang praktik, Yudi (16), siswa kejuruan mesin mengaku, sangat berbangga bisa bersekolah di SMK Bintar. Menurutnya, sekolah tersebut memberikan keleluasaan bagi para siswa melakukan berbagai praktik inovatif dengan dukungan guru dan ruang juga mesin yang mumpuni.
”Kalau ada teman kami yang tawuran, itu mah hanya bagian kecil kami. Sebagai siswa kami jelas menginginkan menjadi manusia mandiri dan berilmu dengan datang ke sekolah. Hasilnya ini, remot biasa mampu kami sulap menjadi remot kontrol jarak jauh yang bisa menyalakan mesin dan lainnya,” tutupnya. (*/din/fik)