bandungekspres.co.id– Nabi Muhammad SAW adalah rasul pembawa risalah yang diturunkan Allah sebagai rahmatan lil’alamin, sekaligus teladan terbaik bagi umat Islam. Maka, peringatan Maulid Nabi selalu diperangi muslim dengan sukacita.
Di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, kegiatan peringatan Maulid Nabi diawali dengan beberapa tampilan pembacaan salawat. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Grup Nasyid Terbangan anak-anak dan remaja RW 04.
Menurut Ketua RW 04, Kelurahan Baros, Uding, kegiatan peringatan Maulid Nabi ini merupakan agenda tahunan sebagai program dari seksi kerohanian yang secara kesinambungan diadakan setiap tahunnya. ’’Saya mengucapkan terima kasih kepada warga atas partisipasinya. Sehingga, acara ini berjalan dengan baik,” terangnya, kemarin.
Sedangkan Ketua PHBI RW 04, Kelurahan Baros, Utis Sutisna mengatakan peringatan Maulid ini diadakan sebagai wujud kecintaan umat muslim terhadap Rasulullah Muhammad SAW. ’’Karena sosok beliau adalah panutan dan idola bagi umat dan sudah sepantasnya kita yang mengakui umat Rasulullah wajib memuliakannya,’’ ucap dia.
Di tempat yang sama, Seklur Kelurahan Baros Suwartono mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan. Mulai dari pribadi keluarga, tetangga, dan umumnya wilayah sekitarnya. Sesuai dengan tema kegiatan yaitu dengan memperbanyak salawat menuju hati yang bersih.
Di sisi lain, penceramah Drs KH Agus Saefur Romdhoni SAg yang juga Pimpinan Majelis Taklim Alquran Wadda’wah Miftahul Jannah, Babakan Cinta, Cisarua KBB, berpesan. Bahwa ada enam perkara kunci bagi kita supaya kita diakui sebagai umat Rasulullah. Yakni, mempunyai sifat pemaaf , bijaksana, rendah hati kepada sesama dan rendah diri di hadapan Allah. Selain itu, seorang pemalu di hadapan Allah dan Rasul apabila kita berbuat salah. Dermawan dan uka bersedekah walaupun kita dalam keadaan fakir.
“Sebagai umat muslim, kita juga mesti sayang terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, saling menghargai kepada
sesama, dan sayang terhadap yang lebih muda. Semoga dengan barokahnya mauled, ilmu yang kita dengarkan akan mudah dipahami dan diyakini dalam hati serta menjadi laku perbuatan kita sehari-hari,” pungkasnya. (bun/tam)