Gusur 27 Bangunan Liar

[tie_list type=”minus”]Sekitar Sport Center Arcamanik Bakal Dijadikan Ruang Terbuka [/tie_list]

ARCAMANIK – Sebanyak 475 personel gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polri, dan TNI membongkar bangunan liar di sepanjang Jalan Raya Arcamanik, Kota Bandung kemarin (6/1). Selain bangunan permanen, sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) juga turut dibongkar.

Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Kota Bandung Udjwalaprana Sigit mengatakan, aparat membongkar seluruh bangunan yang menempati lahan seluas 300 meter di sepanjang Jalan Arcamanik. Menurutnya, di sekitar Sport Center Arcamanik itu ada 27 bangunan liar yang dibongkar. Di kawasan ini akan ditata menjadi ruang terbuka hijau.

’’Bangunan liar di sepanjang Jalan Arcamanik melanggar Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum,’’ katanya kepada wartawan kemarin.

Udjwalprana mengungkapkan, sebelum dilaksanakan pembongkaran pemilik bangunan sudah diberikan surat peringatan sejak 2012 lalu. Bahkan, sebagian ada yang sudah mengosongkan bangunan.

’’Alhamdulillah pembongkaran ini berjalan dengan lancar tanpa adanya perlawanan warga sekitar dan pemilik bangunan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik bangunan di wilayah itu, Rahmawan, 34, mengaku, pasrah dengan pembongkaran tersebut. Menurut dia, setelah pembongkaran dirinya akan kembali ke kampung halamannya di Sukabumi. Dirinya bersama keluarganya sudah empat tahun menempati bangunan tersebut.

’’Saya paling mau pulang kampong saja, soalnya kalau masih tinggal di sini juga tidak punya tempat tinggal,’’ ujar Rahmawan.

Dia mengaku, sangat kebingung mau bekerja apa setelah pindah dari Bandung. pasalnya dirinya sudah tidak berkeinginan dan harapan kepada pemerintah tak mau bicara karena terlihat sedih dan kesal karena menganggap pemerintah tidak memberikan solusi dan menambah masalah.

’’Kalau di sini saya biasa ikut kerja parkir, tapi setelah tempat tinggal dibongkar saya tidak punya tempat tinggal lagi, karena kalau harus ngontrak tidak mungkin karena sangat mahal. Apalagi penghasilan sebagai tukang parkir hanya cukup buat makan saja,’’ pungkasnya. (dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan