[tie_list type=”minus”]Terkena Proyek Pembuatan Jalan Alternatif Pajajaran-Pasteur[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Pemerintah Kota Bandung bakal membangun jalan sepanjang 700 meter yang menghubungkan Pajajaran dengan Pasteur. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief di Balai Kota Bandung kemarin (4/1).
Arief mengatakan, pelebaran jalan alternatif ini merupakan aspirasi dari masyarakat yang kerap terjebak kemacetan di Jalan Pajajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya harus memindahkan 600 makam di Kompleks Pemakaman Pandu di Jalan Padjadjaran. Menurut dia, makam yang terkena proyek akan dipindahkan ke pemakaman Cikadut. Namun, karena status pemakaman Cikadut tertutup, maka pemindahan makan tersebut bersifat sementara.
Selain pemindahan, penataan juga akan dilakukan mengingat kawasan tersebut memang cukup kumuh karena berada di area kawasan pada penduduk. ”Untuk melancarkan proses pemindahan, kami sedang melakukan sosialisasi kepada keluarga. Rata-rata makamnya itu makam lama. Tahun 80-an ke bawah,” jelasnya.
Proses sosialisasi ini menurutnya tidak semudah yang dibayangkan. Tentu ada keluarga yang tidak setuju dengan berbagai alasan. Namun pihaknya akan terus mencoba memberikan pengertian bahwa pemindahan makam merupakan bagian dari program pemerintah. Ini akan memberikan dampak warga Bandung terutama dari segi kelancaran lalu lintas.
”Mudah-mudahan di awal 2016 ini (mulai berjalan), karena DBMP juga tidak mau terlalu lama mengerjakannya,” jelas Arif.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintah Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan alokasi anggaran buat membangun jalan tembus tersebut mencapai Rp 7 miliar. ”Panjang jalannya 700 meter, lebar 7 meter, serta 12 meter dengan saluran air dan trotoar,” ujar Didi.
Didi berharap pemindahan makam bisa dilakukan sebelum Maret 2016. Pasalnya, hingga saat ini, masih banyak penolakan yang datang dari ahli waris. ”Kita kan hanya ngurusi konstruksi. Sudah dua kali pertemuan dengan ahli waris, tapi belum ada kesepakatan,” tutur Didi.