Bangun Indonesia dengan Kesetiakawanan

[tie_list type=”minus”]Gelorakan Terus Semangat Gotong Royong[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) digelar di Kupang Nusa Tenggara Timur. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani hadir dan memberikan sambutannya pada peringatan tahun ini bertema ”Ayo Kerja Bersama Membangun Indonesia Sejahtera”.

Dalam sambutannya, Puan mengatakan mimpi dan cita-cita membangun Indonesia menjadi bangsa yang besar tidak akan pernah terwujud jika tidak ada kebersamaan, kepedulian dan harmoni di antara anak-anak bangsa.

’’Nilai-nilai kesetiakawanan sosial di Indonesia belum sirna meski ada kecenderungan memudar. Oleh karena itu perlu digali, ditingkatkan dan dikuatkan kembali,” kata Puan di Kupang, Minggu (20/12).

Dalam pidatonya, Puan menekankan pentingnya kebersamaan untuk merawat harmoni di Indonesia. Yaitu pentingnya membangun dan meningkatkan rasa solidaritas sosial. Solidaritas sosial, toleransi dan tenggang rasa dibutuhkan untuk membangun kebersamaan di antara sesama anak bangsa yang sedang kesulitan, misalnya terkena bencana alam.

Puan menjelaskan, semangat kesetiakawanan dan gotong royong harus terus digelorakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dua hal itu, kata Puan, sejalan dengan semangat Gerakan Revolusi Mental yang kembali digelorakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

“Mulai hari ini kita perkuat semangat gotong royong. Ikut mengambil peran, tanggung jawab, bekerja, membangun dan menjaga kebhineka tunggal ika-an Indonesia,” ujarnya. Apabila itu dilakukan, maka Indonesia akan berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial-budaya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menekankan pentingnya seluruh anak bangsa menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif. Pernyataan itu disampaikan Puan terkait Peringatan Hari Ibu ke-87 yang juga digelar bersamaan dengan HKSN.

Hingga kini, kata Puan, keberadaan perempuan terutama kaum ibu dan anak-anak masih rentan dari pelbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, stigma dan perlakuan diskriminatif lainnya. Ia pun menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK komitmen dengan isu perlindungan perempuan dan anak.

“Sikap dan komitmen pemerintah bersungguh-sungguh dan serius menempatkan isu perempuan dan anak sebagai salah satu prioritas pembangunan,” ujarnya. Kesadaran akan pentingnya menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman harus dibangun.

Tinggalkan Balasan