Pasar Kosmetik Dikuasai Multinasional

bandungekspres.co.id– Industri kosmetik lokal di Indonesia masih belum berjaya di dalam negeri. Sebesar 70 persen pasar kosmetik di negeri ini dikuasai oleh perusahaan multinasional. CEO PT Paragon Technology Innovation, Nurhayati Subakat mengatakan bahwa mayoritas penguasa pasar kosmetik merupakan perusahaan multinasional yang membuat pabrik di Indonesia. ”Baru sebesar 30 persen berasal dari industri kosmetik lokal,” katanya. Nurhayati mengatakan, untuk memaksimalkan pasar, kosmetik dalam negeri bisa melakukan strategi direct selling.

Pasar Kosmetik
ISTIMEWA

PAMERAN: Seorang SPG menunjukan
produk kecantikan pada acara expo beauty.

”Bisa bergerak dari mulut ke mulut dengan masa yang besar,” katanya. Di negara lain seperti Korea dan Jepang industri kosmetik nasional mampu menguasai pasar sebesar 60 persen. Sedangkan perusahaan multinasional hanya 40 persen.

”Setidaknya Indonesia harus bisa menjadikan industri kosmetik lokal menjadi minimal 50 persen,” katanya. Mengenai pertumbuhan, bisnis kosmetik di Indonesia dalam dua tahun terakhir mampu tumbuh di angka 50 persen. Tetapi saat ini hanya mampu tumbuh di angka 30 persen.

”Kalau Wardah sendiri masih bisa menikmati pertumbuhan sekitar 30 persen. Tetapi di tahun-tahun sebelumnya kami bisa menikmati pertumbuhan di atas 50 persen bahkan 100 persen. Wardah harus bersaing dengan pemain-pemain besar di industri ini,” katanya.

Nurhayati juga mengungkapkan untuk kategori dekoratif, market share Wardah mencapai 22,3 persen. Angka tersebut di atas Revlon dengan jumlah market share sebesar 12 persen. ”Kami juga kuat untuk produk compact powder. Bahkan kami sempat melakukan penelitian bahwa compact powder Wardah terjual 2 unit selama 1 detik. Total per bulan bisa terjual sebanyak 8 juta piece compact powder,” tuturnya. (vir/tia/fik)

Tinggalkan Balasan