Turnamen Futsal Antar SMP

[tie_list type=”minus”]Bukan Monopoli Kaum Pria[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Turnamen futsal putri antarSMP se-Kabupaten Cirebon resmi dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih Sunjaya. Acara itu berlangung di Lapangan Futsal Desa Bode, Kabupaten Cirebon, kemarin (14/12). Sebanyak 80 SMP Negeri se-Kabupaten Cirebon berpartisipasi pada even tersebut.

Turnamen futsal putri antarSMP se-Kabupaten Cirebon
KAWAL LAWAN: Dua pemain futsal
perempuan berduel memperebutkan bola.

Ayu – sapaan akrab Hj Wahyu Tjiptaningsih Sunjaya – terlihat antusias. Dia seperti tidak menyangka jumlah peserta turnamen dengan memperebutkan Piala Ketua Tim Penggerak PKK bakal sebanyak itu. Tidak heran, jumlah 80 tim dalam suatu turnamen futsal memang tidak biasa. ”Turnamen ini maju pesat dari tahun sebelumnya. Kemajuan ini harus disambut baik,” katanya.

”Mudah-mudahan dari turnamen ini kita mendapatkan putri-putri yang memang berprestasi di bidang olahraga futsal yang nantinya akan menjadi perwakilan Kabupaten Cirebon dalam kejuaraan di level yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Ayu yang juga Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon mengaku bangga dengan semangat berapi-api para pelajar putri. Dia berjanji akan ada program pembinaan lebih lanjut dari KONI melalui induk organisasi cabang olahraga (cabor) yang menaungi futsal. ”Even ini harus mendapat apresiasi. Dari KONI pasti ada pembinaan melalui induk organisasi cabornya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia turnamen futsal antarSMP putri se-Kabupaten Cirebon Piala Ketua Tim Penggerak PKK, Didin Jaenudin mengatakan, even itu terwujud berkat keinginan bersama guru-guru olahraga, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

”Turnamen ini pertama kali digelar tahun lalu. Karena kami bertanggung jawab pada pembinaan, maka harus ada yang kedua. Dan kita telah berkomitmen untuk melanjutkan program ini sampai kapan pun,” katanya.

Peningkatan jumlah peserta, menurut Didin menjadi sebuah indikator kemajuan olahraga futsal di kalangan pelajar putri. Sebagai perbandingan, pada perhelatan pertama, tahun lalu, jumlah peserta sebanyak 30 tim, kali ini dengan jumlah 80 tim, Didin merasa telah terjadi perubahan signifikan.

Perubahan itu, lanjut dia, menandakan bahwa olahraga futsal sudah tidak menjadi monopoli kaum pria. ” Ini baru sekolah negri saja. Dalam perhelatan berikutnya kita akan lebih memaksimalkan dengan melibatkan sekolah-sekolah swasta,” cetus pria yang juga Kepala SMPN 1 Lemahabang. (ttr/asp)

Tinggalkan Balasan