bandungekspres.co.id– Nakhoda PT Pos Indonesia baru saja beralih. Dari Budi Setiawan, kini di tangan Gilarsi Wahyu Setiono, sebagai direktur utama. Karena itu juga, dia kemarin (30/11), bersilaturahmi dengan awak media di Graha Pos Indonesia Jalan Banda, Kota Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Gilarsi menyampaikan, perjalanan menuju kursi nomor satu perusahaan logistik pelat merah ini bukan tanpa halangan. Bahkan, sampai sempat ditolak sang istri. Namun, dengan spirit ingin mendedikasikan upaya terbaik kepada bangsa dan negara, berhasil meluluhkan rintangan itu.
Gilarsi punya tekad, ingin membangunkan Pos Indonesia. Sebagai perusahaan logistik yang bertaraf nasional dan internasional. Sebab, baginya, Pos Indonesia seperti ’raksasa tidur’. ’’Saya akan membangunkan raksasa yang tidur ini (Pos Indonesia), untuk segera bangkit dan supaya bisa maju dan lebih berkembang lagi,” terang dia.
Dirinya ingin menciptakan kesadaran di lingkungan perseroan bahwa zaman telah berubah. Dengan begitu, berbagai hal pun perlu dikerjakan melalui perubahan dan pembenahan. Antara lain dalam konteks bisnis, lanskap persaingan, dan teknologi. Selain itu, Pos Indonesia tak bisa lagi menunggu konsumen. Tapi, perlu menjemput bola agar tetap mampu eksis.
’’Transformasi bisnis pos tradisional menjadi pos dan logistik yang lebih maju. Seperti misalnya pada DHL, FedEx, dan UPS,” ungkap Gilarsi.
Menurut Gilarsi, dalam cambuk kepemimpinannya, sangat optimistis bahwa Pos Indonesia bisa dibangun dan dikembangkan kembali. Untuk itu, dirinya tidak bisa berjalan sendiri. Melainkan, harus mendapat dukungan dari semua pihak. Sebab, modalnya besar bukan cuma aset fisik, tetapi juga aset sumber daya manusia (SDM).
’’Agar harapan untuk membangunkan raksasa yang sedang tidur ini, tentu saja harus didukung oleh semua karyawan yang ada di PT Pos,” ungkap dia.
Gilarsi menegaskan, untuk mengejar target yang ambisius tersebut, perseroan harus membangun kompetisi yang relevan dengan rencana pertumbuhan ke depan. Meningkatkan investasi, menumbuhkan kekuatan kolektif, dan kesadaran kolektif, untuk membangun Pos Indonesia di masa depan.
Menurut dia, layanan bisnis perseroan yang meliputi antaran surat dan paket, jasa keuangan dan bisnis ritel akan ditingkatkan lagi. Selain itu, mulai dari kapasitas SDM, peningkatan teknologi layanan dan semua elemen dalam organisasi harus diubah. Sebab, semua perusahaan pos menghadapi perubahan konteks bisnis dan lanskap persaingannya, Meski, infrastruktur dan SDM perseroan saat ini belum siap untuk lari cepat. ’’Sekarang saya akan bangunkan kembali raksasa yang sedang tidur ini,” ungkap dia. (dn/hen)