Desak Rizieq Minta Maaf

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menegaskan, apa yang dituduhkan Habib Rizieq terhadapnya sangat tidak mendasar. Sebab, yang dituduhkan tidak ada kaitannya dengan pelanggaran undang-undang.

”Sampurasun artinya sempurna, jadi dalam kalimat sampurasun terdapat makna kita sebagai manusia harus sempurna, baik telinga, mata, hidung, lidah,” ujar Dedi.

Dedi menambahkan, apa yang dituduhkan Habib Rizieq kepada yang tidak benar adanya, seperti pertanyaan yang ada di dalam pertanyaan Rizieq yang mengatakan dirinya sudah menikah dengan Nyai Roro Kidul. Dia mengaku, sudah biasa menghadapi menghadapi tuduhan tentang peribadinya.

”Ucapan sampurasun ini merupakan sudah kebiasaan yang biasa diucapkan, dan tentu saja itu sebagi bentuk kita menghargai leluhur kita sebagai orang Sunda,” paparnya.

Di bagian lain, Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta insiden campur racun dapat segera diselesaikan. Sehingga hal tersebut tidak membuat masyarakat menjadi resah.

”Intinya ke depankan dialog, harus diselesaikan dengan dialog. Bisa sangat memahami kenapa ada kemarahan masyarakat sunda karena budayanya tersinggung dengan pelesetan tersebut,” Jelas Heryawan kemarin (27/11).

Dikatakannya, kalimat sampuran sebetulnya tidak ada masalah apapun. Bahkan secara agama pun tidak ada persoalan. Sehingga hal tersebut bisa berjalan secara optimal.

”Secara agama tidak ada masalah, itu jadi bagian dari budaya. Artinya budaya atau kebiasaan itu bisa jadi norma sepanjang tidak bertentangan akidah, sampurasun tidak bertentangan dengan agama,” paparnya.

”Seperti batak mengatakan horas, Jawa Barat, wilujeung sumping, atau selamat pagi. Saya juga ketika assalamualaikum mengucapkan sampurasun,” tambahnya.

Terkait dengan insiden tersebut, lanjutnya, pihaknya memperkirakan hal itu bukanlah kesengajaan dari Habib Rizieq.

”Ustad habib Rizieq juga saya tidak yakin dia memiliki niat untuk menghina mungkin terpeleset saja. Faktor ketidaksengajaan,” tandasnya.

Hal senada pun diungkapkan Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi. Dikatakannya, kalimat sampurasun itu merupakan budaya yang ditumbuhkan masyarakat Jabar. Jadi wajar kalau ada yang ketersinggungan masyarakat saat sampurasun diplesetkan. ”Penghargaan masyarakat terhadap budaya sangat besar jadi kalau ada ketersinggungan wajar,” katanya.

Menurutnya insiden ini harus segera diselesaikan dan bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan