Mengunjungi Ake Sahu, Kolam Air Panas Berkain Merah

Bakar mengaku tak tahu persis bagaimana asal mula kebiasaan tersebut. Seingatnya, sejak dia kecil sudah ada kain-kain merah di batang beringin. Selain berharap disembuhkan, kain merah itu juga digunakan untuk meminta jodoh bagi sebagian orang. ”Dan sudah banyak yang membuktikan manjurnya khasiat Ake Sahu ini,” tambahnya.

Lazimnya sumber mata air berasal dari pegunungan. Namun sumber air Kolam Ake Sahu diyakini berasal dari mata air bawah tanah. Tak tanggung-tanggung, Bakar menyebut terdapat tujuh sumber air yang menopang Ake Sahu. Alhasil, meski kedalaman airnya hanya selutut orang dewasa, Ake Sahu tak pernah mengalami kekeringan. “Sehingga warga tak hanya berendam di sini, tapi juga mencuci dan memanfaatkannya untuk kebutuhan lain,” ujarnya.

Melihat besarnya potensi kawasan wisata ini, pemerintah Kota Tidore Kepulauan sejak 2004 lalu mengambil alih pengelolaan Pantai dan Kolam Ake Sahu. Selain membuatkan kolam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga membangunkan pondok-pondok makan untuk pengunjung. Ke depan, kawasan ini rencananya akan dibangun dengan konsep yang lebih modern tanpa mengabaikan kearifan lokalnya. “Apalagi kini kita telah memiliki Rencana Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripda), khususnya untuk pengembangan kawasan wisata,” ujar Asrul Sani, Kepala Disbudpar. (saf/kai/vil)

 

Tinggalkan Balasan