Bupati Unggulkan Kopi

Dalam Menghadapi Persaingan di MEA

bandungekspres.co.id– Kabupaten Bandung Barat memastikan siap untuk bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), di mana akan terjadi persaingan ekonomi dengan warga negara asing pada suatu negara. Salah satu unggulan dari hasil petani yang ada di Kabupaten Bandung Barat yakni keberadaan kopi arabika yang mampu meningkatkan ekonomi bagi masyarakat dalam persaingan MEA.

Bupati Bandung Barat Abubakar menuturkan, di Kecamatan Sindangkerta, Lembang dan Gununghalu merupakan sebagian wilayah yang memiliki potensi produk kopi arabika dari hasil para petani. Produk dari Kabupaten Bandung Barat tentu tidak kalah hebatnya dengan wilayah lainnya di Jawa Barat. ”Tiga wilayah ini memiliki potensi besar dalam memproduksi kopi asli Kabupaten Bandung Barat. Makanya, kita berharap para petani kopi ini mampu menghasilkan produksi kopi dari mulai panen hingga pemasarannya agar bisa bersaing dalam menghadapi MEA,” kata Abubakar usai menghadiri Peningkatan Profesionalisme Petani Kopi Hutan Menyongsong MEA 2016 di Jayagiri Resort Jala Raya Cikole Lembang, Senin (16/11).

Abubakar menambahkan, selain dorongan dari Pemkab Bandung Barat untuk meningkatkan hasil produksi kopi di Kabupaten Bandung Barat, dukungan lain juga disampaikan oleh

Kementerian Kehutanan, Provinsi Jawa Barat dan Perhutani untuk memberikan ruang kepada para pelaku kopi atau petani untuk menanam kopi agar terus menghasilkan kopi yang berkualitas.

”Kita sepakat bahwa masyarakat harus diberikan ruang bersama untuk menanam kopi,” katanya. Selain dorongan agar meningkatkan penanaman kopi, kata Abubakar, masyarakat juga diimbau agar menjaga lingkungan dan penghijauan. Hal ini perlu dilakukan guna membuat lahan pertanian kopi juga dapat dijaga dan menghasilkan kopi yang mampu menyuplai ke wilayah lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Barat Ida Nurhamida menambahkan, sebetulnya Kabupaten Bandung Barat sangat memiliki potensi besar dalam memproduksi kopi arabika. Kopi ini memiliki ciri khas tersendiri yang memiliki rasa yang luar biasa. Diungkapkannya, di Sindangkerta dapat memproduksi hingga 141 ton/tahun, di Lembang mampu memproduksi 115 ton/tahun dan di Gununghalu dapat memproduksi 106 ton/tahun. ”Hasil produksi kopi tersebut 70 persen ada di lahan milik Perhutani dan sisanya 30 persen ada di lahan milik pribadi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan