Satu Jam Bersama VP Daop 2 Bandung Ilham Norman di Akhir Pekan
Transformasi korporasi yang diwariskan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan rupanya masih berlanjut di PT KAI. Meski kini Jonan tak lagi jadi dirut perusahaan BUMN itu, tapi etos kerjanya tampak terang menyala. Salah satunya di dada Ilham Norman, Vice President Daop 2 Bandung PT KAI.
Suhendrik, Bandung.
SUASANA pagi di Stasiun Bandung Minggu (8/11) lalu benar-benar sejuk. Cuaca cerah disertai awan. Jarum jam di tangan saya menunjukkan pukul 9.00. Menunggu kereta Ciremai Ekspres yang berangkat pukul 9.55 jadi tak terasa dengan lantunan musik para tuna netra, di ruang tunggu dalam pintu utara stasiun.
Lagu Citra Scholastika menjadi yang pertama dinyanyikan para musisi tuna netra itu. Judulnya, Aku Pasti Bisa. Bagi penikmat musik pop pasti tahu lagu ini. Tapi, di antara para penumpang yang duduk di kursi tunggu terlihat Vice President Daop 2 Bandung Ilham Norman. Dia duduk menyimak lagu perdana yang dibawakan untuk penumpang.
Ilham datang persisnya sebelum musik dimainkan. Dia lebih dulu menyapa seorang penyanyi perempuan, lalu dua pemain gitar, dan seorang pemain keyboard. Di sela-sela sapaan itu, tangan Ilham terangkat menunjuk ke arah jam yang terpasang di tiang tengah. Letaknya di atas kepala pemain gitar. Dia menyampaikan kepada anak buahnya agar jam tidak hanya bisa dilihat penumpang di ruang tunggu, melainkan dapat dilihat penumpang yang ada di jalur kereta.
Satu lagu Citra habis dilahap Ilham. Setelah itu, dia berdiri lalu menaruh uang di kotak yang tersedia di depan vokalis. ”Terima kasih ya,” ucap Ilham sambil mengacungkan jempol ke arah pemain musik dan senyum simpul. Gerakan tubuh itu tetap dilakukan, meski dia sadar, yang di hadapannya tidak bisa melihat. Dia pun bergegas ke pintu sebelah kiri. Lalu turun, ke area jalur yang tampak asri dengan tamannya. Di situ rupanya dia menemukan tutup drainase yang sudah tidak terawat. Rusak dan berkarat. Oleh sebab, itu Ilham meminta kepada bawahannya agar diangkut. Lalu drainase dibersihkan.