Menjelajahi “Air Terjun Niagara” di Moramo-Konsel

Dalam penjelajahan menuju air terjun, tiga jembatan kayu harus dilewati. Satu diantaranya adalah jembatan kayu. Di bagian kiri dan kanan jalan setapak yang dilalui, terdapat sungai kecil bersumber dari mata air pengunungan Tanjung Peropa sebagai sumber irigasi bagi petani di daerah tersebut.

Tak hanya jembatan kayu, Anda juga akan melintasi 100 anak tangga sebagai media menuju puncak air terjun. Sekira 80 anak tangga yang berada pada perjalanan akhir dan sisanya terpisah dari tangga utama. Setelah melewati tangga-tangga tersebut, rasa penasaran terhadap air terjun Moramo jadi buyar.

Keunikan air terjun Moramo terletak pada bentuk undukannya. Air terjun terdiri dari beberapa tingkatan. Ada yang menilainya hanya 7 tingkatan, ada yang menghitung 10 tingkatan, ada pula yang mengatakan lebih dari itu. Air mengalir pada tekstur batuan kesat dan tumpul sehingga cukup aman untuk didaki. Biasanya, bebatuan yang lembab akan licin, namun pada air terjun Moramo tidak licin.

Tekstur air terjun Moramo diidentikan dengan air terjun Niagara yang terletak di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada. Meskipun ukurannya lebih kecil, namun keindahannya tidak kalah dengan air terjun Niagara. Air terjun Moramo dapat dinikmati lebih dekat dan bisa mandi di air terjun tersebut sedangkan di Niagara tidak bisa karena airnya sangat deras.

Pengakuan tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga Amerika Serikat bernama Bethany, 24, yang turut menyanjung keindahan air terjun Moramo. Ia merasa terpesona melihat air terjun Moramo dan seakan berada di negaranya sendiri saat melakukan wisata di lokasi tersebut. ’’Lokasinya cukup indah. Saya sangat suka,’’ ujar Bethany. Bethany adalah salah satu peserta American Indonesia Exchange Foundation (Aminef) dan kini sedang mengajar di SMAN 5 Kendari untuk program tersebut.

Sayangnya, aspek pemeliharaan kurang diperhatikan dan fasilitas yang serba terbatas menjadi kritikan wanita asal Amerika Serikat itu. Banyak sampah berserakan baik sampah plastik maupun sampah lainnya yang dibuang oleh para pengunjung sendiri. Pengelola lokasi tersebut tidak mengindahkan aspek kebersihannya. ’’Sarananya juga kurang baik tempat ganti baju, jajanan, dan sebagainya. Padahal, dari beberapa tempat wisata yang saya kunjungi, air terjun Moramo menjadi salah satu tempat yang sungguh indah,’’ katanya.

Tinggalkan Balasan