[tie_list type=”minus”]Korban Tersangkut Kabel Melintang[/tie_list]
bandungekspres.co.id – Nasib nahas menimpa seorang mahasiswa, Andy Setiawan Haryanto, 19, mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar). Dia terjatuh dari Bandung Tour On Bus (Bandros) saat melintas di depan Masjid Masjid Al-Ukhuwah Jalan Wastukancana kemarin (28/10) pukul 13.00.
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Komisaris Santiaji Kartasasmita mengatakan, saat itu bus Bandros bernomor polisi D 8812 EDO melaju di Jalan Wastukancana, bergerak dari selatan ke utara. Kemudian, bus berhenti di lampu merah dan bergerak kembali. Tiba-tiba dari lantai 2 bus, korban terjatuh.
”Korban tersangkut kabel listrik, kemudian terjatuh ke aspal dan bagian belakang bus,” ujar Adjie-sapaan akrabnya-saat dihubungi Bandung Ekspres kemarin.
Akibat kejadian tersebut, warga Cihideung Balong, Nagara Wangi, Tasikmalaya itu mengalami luka di bagian kepala dan punggung. Korban langsung dilarikan ke ICU Rumah Sakit Borromeus. ”Korban jatuh dari ketinggian lima meter dan mengalami luka serius di bagian kepala dan punggung,” tukas Adjie.
Demi kepentingan penyelidikan, polisi memeriksa sopir Bandros bersangkutan. Termasuk menyita bus bertingkat dua tanpa atap serta cat kuning itu. Saat ini, bus itu terparkir di halaman Mapolrestabes Bandung. Sementara hingga berita ini diturunkan, Dede Sarifudin, 38, sang sopir, masih menjalani pemeriksaan oleh Unit Kecelakaan Satlantas Polrestabes Bandung. ”Masih diperiksa,” singkat mantan Kapolsek Lembang itu.
Ruas jalan utama Kota Bandung selalu menjadi rute bus Badros. Sepanjang rutenya, memang terdapat kabel melintang. Sering kali pemandu Bandros mengingatkan penumpang di lantai dua untuk menunduk sebelum melintasi jalanan yang terdapat bentangan kabel listrik.
Menyikapi insiden tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku belum mengatahui secara pasti perihal insiden mahasiswa Unpar yang terjatuh dari bus Bandros.
Menurut Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil- saat ini pihaknya telah menginstruksikan pengelola yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk melakukan pengecekan terkait kronologi pasti hal tersebut. ”Saat ini lagi dicek oleh Kepala Disbudpar. Feeling saya dia (korban) melamun,” tutur Emil kemarin.
Emil mengatakan, selama beroperasi, sopir, kernet, mau pun guide selalu mengingatkan para penumpang terkait keselamatan. Utamanya mereka yang memilih duduk di lantai dua.