Kebijakan Harga BBM Diumumkan Hari Ini

Berdasarkan APBNP 2015 sejumlah kementerian mendapat anggaran infrastruktur yang sangat besar seperti Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp 105 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 52,5 triliun, Kementerian ESDM sebesar Rp 46,4 triliun dan lainnya, total ada Rp 290,3 triliun. ”Jembatan, bendungan, jalan segera bangun saja saja,” tuturnya.

Dalam hal ini pemerintah harus segera menyingkirkan segala hambatan yang memperlambat serapan anggaran, baik dari proses tender, pembebasan lahan hingga pembayaran pengadaan proyek pemerintah. ”Percepat tender, kalau modal sudah ada tapi administrasi pembayaran atau payment birokrasinya lama. Bisa dideregulasi supaya tidak seret,” jelasnya.

Upaya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menjadi salah satu perhatian utama pada paket kebijakan pemerintah selanjutnya. Butuh perhitungan matang dan diharapkan bisa menciptakan stabilitas harga barang kebutuhan agar daya beli masyarakat pulih.

Direktur Eksekutif Institute National Development and Financial (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan penurunan harga BBM. Pertama, BBM merupakan persoalan yang tidak sederhana (complicated) terlebih jika dikaitkan dengan harapan menciptakan efek domino berupa penurunan harga barang lainnya. ”Pengalaman bertahun-tahun ketika harga BBM diturunkan, harga barang lain tetap tinggi,” ungkapnya kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) kemarin.

Kedua, tidak dimungkiri bahwa jika harga BBM turun maka masyarakat bisa lebih berhemat sehingga ada uang lebih untuk membeli kebutuhan lain. Persoalannya, seberapa besar pengaruhnya jika penghematan dari uang BBM itu dihadapkan pada tetap tingginya harga kebutuhan barang lainnya? ”Jadi kalkulasi dalam penurunan harga BBM ini mesti dilakukan bukan hanya dampaknya dari sisi Pertamina tapi juga masyarakat secara luas,” terangnya.

Hal ketiga perlu diperhatikan adalah berapa lama kebijakan penurunan harga BBM itu bisa bertahan? Ini penting sebab dengan asumsi harga kebutuhan lainnya tidak ikut turun, ketika tiba-tiba harga BBM harus naik lagi maka harga barang lainnya akan ikut naik. Masyarakat bisa kembali panik.

Maka Enny berharap paket kebijakan pemerintah berikutnya benar-benar fokus dan memerhatikan soal stabilitas harga barang kebutuhan. ”Itu paling penting. Dengan harga yang stabil maka konsumsi rumah tangga akan kembali pulih,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan