Korban Asal Cimahi Tambah 3 Orang

Kabid Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH Ali Rokhmad berharap, para jamaah haji Indonesia memperoleh kemabruran. Menurutnya, para fuqaha sepakat ibadah haji dikelompokkan dalam bagian ibadah khusus, karena memerlukan kesiapan maliyah, badaniah, dan ruhaniyah. Tidak hanya mampu membayar biaya perjalanan haji tetapi juga diperlukan fisik yang sehat. Itulah, sebabnya pahala ibadah haji tidak saja dengan diampuni dosanya seperti puasa, akan tetapi surga bagi yang mabrur.

’’Memperoleh haji mabrur merupakan rahasia Allah SWT, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui dengan indikator,’’ terang Ali Rokhmad, Rabu (30/09).

Apakah indikator kemabruran itu? Ali Rokhmad menjelaskan, bahwa perubahan ke arah perbaikan menjadi salah satu indikator kemabruran. Menurutnya, orang yang memperoleg haji mabrur akan terhindar atau menghindari (menjaga) diri dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Selain itu, mereka melakukan kebaikan dan beribadah hanya ingin memperoleh ridha Allah SWT.

’’Cirinya, setelah kembali ke Tanah Air ada perubahan senang memberi makan dan bertutur kata yang baik. Memberi makan di sini harus dipahami secara luas, yaitu kesadaran pelakunya peduli/berbagi rasa dengan sesama serta kesanggupan untuk berderma sebagian harta untuk fakir miskin, kaum dhuafa, dan persoalan sosial di lingkungannya,’’ jelas Ali Rokhmad.

Dalam beberapa hari ke depan, jamaah haji Indonesia akan terus dipulangkan ke Tanah Air. Petugas haji terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada tamu-tamu Allah (dhuyufurrahman) sampai mereka tiba di Indonesia.

’’Selamat kembali ke Tanah Air para Tamu Allah. Keluarga tentu akan menyambut kalian dengan rasa haru dan syukur. Tapi juga dengan harapan, kalian akan memperoleh kemabruran dan bisa menjadi agen perubahan,’’ pesan Ali Rokhmad. (gat/end/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan