”Mengadopsi sistem pertahanan dengan menggunakan tiga pemain jelas kejutan besar. Bena-benar tidak sesuai,” ungkap Bergomi seperti dilansir SempreInter. ”Padahal tim baik-baik saja dengan formasi sebelumnya. Perubahan taktik Mancini membuatnya harus menelan kekecewaan sendiri,” imbuh pria 51 tahun tersebut.
Ketika menggunakan pakem empat pemain dalam 4-2-3-1, 4-3-3, atau 4-3-2-1, Inter mampu menahan agresivitas lawan, terutama dalam soal akurasi tembakan. Dalam lima pertandingan terakhirnya, Inter memang menerima 54 tembakan.
Namun hanya 11, atau 20,37 persen yang membuat Handanovic harus berjibaku dengan satu berbuah gol. Hal kontras terjadi ketika eks tactician Manchester City dan Galatasaray itu hanya menempatkan Gary Medel, Miranda, serta Davide Santon di lini belakang, memajukkan Alex Telles dan memundurkan Ivan Perisic sebagai wing back.
Hasilnya, pertahanan Inter pun kedodoran dengan menerima delapan tembakan ke gawang dan empat diantaranya menjadi gol. Selain itu, Stevan Jovetic malah ditarik dengan sebagai gantinya Rodrigo Palacio menjadi starter.
Terkait dengan strategi, Mancini berkilah bahwa formasi tiga bek sempat diterapkannya ketika mereka menghadapi Chievo Verona. ”Saat itu, kami bermain baik. Karena itu, aku memulai laga dengan menempatkan Perisic dan Telles di sisi sayap. Harapannya, mereka, terlebih Perisic, bisa memberikan masalah di sektor tersebut. Namun, dua gol membuat keadaan lebih sulit,” papar Mancini.
Termasuk dengan Jovetic yang malah tidak diturunkannya. ”Line up yang saya pakai tetap sama. Hanya yang berbeda adalah Rodrigo Palacio menggantikan Jovetic,” jelas Mancini kembali.
Terpisah, kemenangan atas Inter membuat Fiorentina kembali ke posisi capolista untuk kali pertama sejak giornata 20 pada musim 1998-1999 atau 17 tahun yang lalu sekaligus menjadi revans manis Sousa yang merasa bakatnya tersia-siakan ketika membela Inter pada periode 1998-2000.
”Berada disini bersama Fiorentina sangat menakjubkan. Kami mempunyai kontinuitas permainan yang bagus di lini belakang maupun depan. Saya yakin bahwa kami bisa menghadapi tim apapun untuk menang,” tutur pelatih asal Portugal itu seperti dilansir The Guardian. (apu/asp)