Mewujudkan FAH Profesional, Kreatif, Inovatif, dan Responsif

Ranah eksternal akan mampu diantisipasi manakala problem internal bisa berjalan dengan baik. Sebab, keduanya bersinergi. ”Mari kita pecahkan problematika FAH dengan kreativitas, berpikir inovatif, dan responsif menuju persaingan global. Bila kita gagal menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berarti kita sudah menjadi penghambat bagi kemajuan generasi umat atau bangsa,” ajak Dr Setia.

Menurut pandangan Dr Setia, dalam mengembangkan FAH dibutuhkan kepemimpinan yang terarah, terbuka, dan menjunjung tinggi kolektivitas. Sistem pengelolaan fakultas harus berprinsip pada mekanisme perpaduan sistem manual dan elektronik. Tidak lupa membuat mekanisme kerja yang menumbuhkan sikap etos kerja atau kinerja yang kreatif, inovatif, dan responsif. Dan akhirnya, tertanam rasa memiliki yang tinggi terhadap lembaga sebagai tempat mewujudkan aktualisasi diri.

”Program peningkatan mutu dalam empat tahun ke depan, saya akan meningkatkan kreativitas, prestasi, dan akhlak mahasiswa; Menciptakan suasana lingkungan kampus yang asri, agamis, dan ilmiah; Meningkatkan Kualitas dosen dan warga kampus; dan melaksanakan program fakultas secara efektivitas, efesiensi, transparansi, dan akuntabel,” pungkas pria kelahiran kelahiran Garut 28 Oktober 1971 ini. (adv/fik/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan