Aminef Sebar 34 Relawan

[tie_list type=”minus”]Bertugas Mengajar Bahasa Indonesia di SMA dan Pesantren[/tie_list]

COBLONG – Sebanyak 34 relawan berkewarganegaraan Amerika Serikat siap mengajar Bahasa Inggris di Indonesia. Mereka tidak menempati satu tempat saja, melainkan dikirim ke 12 provinsi. Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif American Indonesian Exchange Foundation (Aminef) Alan Feinstein.

Pembekalan Sukarelawan
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES
BERI BEKAL: Duta besar Amerika untuk Indonesia Robert Blake memberikan pembekalan kepada 34 sukarelawan dari Amerika yang akan membantu guru-guru Bahasa Inggris di Hotel Sheraton, Selasa (1/9)

Dia menjelaskan, program yang sudah berlangsung sejak 2004 lalu ini melibatkan relawan yang berjumlah lebih dari 30 orang setiap tahunnya. Melalui program bernama Fullbright English Teaching Assistantship (ETA) ini, diharapkan bisa membantu para siswa lebih memahami bahasa universal itu.

’’Setiap tahun relawan yang ikut lebih dari 30 orang. Tahun 2010 paling banyak,’’ sebutnya dalam kegiatan pembekalan di Hotel Sheraton, Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, kemarin (1/9).

Adapun provinsi dan kota yang dipilih di antaranya Medan, Martapura, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang. Kemudian, Kendal, Jogjakarta, Wonosari, Magelang, Malang, Pontianak. Lalu Palangkaraya, Banjarmasin, Manado, Makassar, Gorontalo dan Mataram. Nantinya para relawan akan mengajar di sekolah dan pesantren tingkat menengah ke atas selama sembilan bulan, mulai September 2015.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake. Di hadapan para relawan, dia mengaku, sangat mengapresiasi langkah mereka untuk menjadi pengajar. ’’This is different, because direct teaching. Your role is important (Ini berbeda, karena mengajar secara langsung. Peran Anda sangat penting),’’ ucapnya.

Selain berhubungan dengan pendidikan, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengubah pandangan warga Indonesia terhadap Amerika, begitupun sebaliknya. Sebab, lanjut Blake, sejak peristiwa 9/11, pandangan Amerika terhadap pemeluk agama Islam berubah. Termasuk, terhadap Indonesia yang notabene warganya mayoritas pemeluk agama Islam. ’’Padahal, saya tahu Indonesia orangnya ramah-ramah. Disatukan oleh perbedaan,’’ ucapnya dalam bahasa Inggris.

Hal itu diakui pula oleh Safiyah Ismail dan Stevenson Ramsey, dua dari 34 relawan. Menurut Safiyah yang berasal dari North Carolina ini, Indonesia punya banyak kelebihan. Amerika juga punya budaya yang bisa dikenalkan. Dia mengaku, akan mengenalkan budaya Amerika kepada siswa Indonesia. ’’Saya juga tertarik di bidang lingkungan. Saya akan coba mengajari mereka menjaga lingkungan sekaligus menerjemahkannya dalam bahasa Inggris,’’ ucap perempuan berjilbab ini.

Tinggalkan Balasan