CILEUNYI – Rencana pengalihan Terminal Cileunyi menjadi pusat perdagangan dan jasa yang dicanangkan pemerintah Desa Cileunyi Wetan, membuat tempat itu terpaksa dipindahkan ke lokasi lain.
Wakil Ketua Panitia Pembangunan Bandung Cileunyi Square (BSC) Trisno mengatakan, para pedagang yang tadinya berjualan di dalam terminal, sudah diberikan dana kerahiman, Kamis (27/8). Oleh karenanya, para pedagang mesti segera meninggalkan tempat tersebut. ’’Kami memberikan kelonggaran waktu sampai Minggu (30/8), terminal harus sudah kosong,” katanya, kemarin (28/8).
Trisno memaparkan, selain para pedagang, pihak desa sudah memberikan surat pemberitahuan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, bahwa aktivitas di terminal harus sudah dihentikan. ’’Semua harus sudah kosong, karena kami bersama pihak PT Parsawan akan melakukan pemagaran terminal, Minggu besok,” tukasnya.
Kepala Terminal Cileunyi Anwar Sutarwan membenarkan, kalau pihak desa meminta terminal segera dipindahkan. Untuk itu, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dishub. Sementara ini, pihaknya akan menggunakan fasilitas di Pasar Sehat Cileunyi (PSC).
’’Sebelum ada lokasi lain kami akan menggunakan PSC sebagai terminal sementara, karena lokasinya tidak jauh dari terminal. Sehingga nantinya para pengemudi angkutan maupun penumpang tidak akan kebingungan mencari lokasi terminal,” terangnya.
Di tempat terpisah, Oscar, bagian promosi PT Parsawan, perusahaan rekanan yang akan membangun pusat perdagangan dan jasa Bandung Cileunyi Square, menegaskan, bagi para pedagang direlokasi ke pasar sehat, sesuai kesepakatan antara manajemen pasar sehat dan pedagang yang sudah lama berjualan di pasar sehat, pedagang tersebut harus membayar 50% dari harga kios yang nantinya ada di BCS. Adapun harga kios sebesar Rp 75 juta. ’’Pembayaran tersebut tidak langsung tapi mereka membayarnya dengan cara mencicil selama 30 bulan. Nanti setelah selesai dibangun mereka akan mendapatkan kios,” tegasnya. (mg.dn/vil)