”Secara landasan sudah bisa didarati pesawat besar, seperti pesawat haji. Kita minta izin untuk penerbangan khusus, flight air Show seperti penerbangan haji di 2016 ini,” kata dia.
Pihaknya mengaku, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sudah menyetujui usulan Bappeda. ”Jadi, nanti orang Jabar yang naik haji naik pesawatnya di Kertajati, lalu transit di Cengkareng, lalu ke Jeddah, Arab Saudi,” kata dia.
Saat ini, Bandara Kertajati bisa disejajarkan dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Namun untuk mencapai kelas bandara internasional masih banyak hal yang perlu diselesaikan. Deni menambahkan, Bandara Kertajati sangat strategis untuk bandara internasional. Terlebih pandangan pun bisa lebih luas.
”Uji coba penerbangan pesawat di sana sudah dilakukan dan untuk aktivitas penerbangan sudah layak pakai,” katanya.
Dia menyatakan, BIJB Kertajati kemungkinan akan dipercepat pada tahun 2016 dari yang ditargetkan sebelumnya pada 2017. Menurutnya, pembangunan terminal bandaranya sedang dilakukan dan harapannya bisa digunakan pada tahun 2016. Sebab untuk anggarannya, pemprov sudah mengusulkan kembali sebasar Rp 300 miliar lebih untuk pembebasan lahan sebagai lanjutan pembangunan.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Deddy Taufik mengatakan, pihaknya telah mengajukan anggaran pada APBD Perubahan 2015 untuk melanjutkan pembangunan BIJB ini. Selain itu, BIJB sekarang masih dalam tahap pembangunan runway dengan pembangunan yang belokasi di desa Sukamulya dan Bantar Jati. Sedangkan untuk terminalnya saat ini sedang dibangun.
Deddy menambahkan, jumlah anggran dana yang dibutuhkan untuk terminal bandara sebesar Rp 300 miliar. ”Anggaran sudah siap di BUMD PT BIJB sebagai bentuk kelanjutan pembangunan Bandara ini. Jadi kita tunggu saja semoga apa yang direncanakan Pmprov Jabar bisa selesai tepat pada waktunya,” tandas Deddy. (yan/fik)