DAYEUHKOLOT— Berbagai cara dilakukan setiap warga di seluruh Tanah Air untuk memperingati HUT RI yang ke-70. Lomba-lomba syarat makna perjuangan menjadi menu utama dalam rangka merayakan hari jadi Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan warga Balero, di Jalan Mamayuda/Bolero RW 08, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, kemarin (17/8).
Sebelum mengadakan perlombaan-perlombaan, para aparatur Kecamatan, Desa-desa, Kapolsek, Danramil, Komandan Yon Zipur 3 beserta para Karang taruna se-Kecamatan Dayeuhkolot mengadakan upacara bersama dengan hikmat, di lapangan Yon Zipur 3.
Setelah selesai mengikuti upacara, ratusan warga Jalan Mamayuda tampak antusias untuk mengikuti perlombaan-perlombaan yang akan di gelar dalam rangka 17 Agustusan. Ketua Karang Taruna Rizky M Fauji mengatakan, semua karang taruna di Jalan Mamayuda RW 08 menyiapkan untuk memeriahkan hari kemerdekaan ini dari jauh-jauh hari. Karena acara yang digelar ini supaya sukses dan berjalan dengan lancar.
”Sebelum hari H, kami pun melaksanakan lomba-lomba, yakni, MTQ, cerdas cermat, Bola volly, futsal, gaple dan ping-pong. Dan hari ini, kami melaksanakan lomba-lomba seperti, balap kelereng, makan kerupuk, bakiak, balap karung, memasukan belut kedalam botol dll,” kata Rizky saat wawancara disela-sela kegiatan.
Rizky pun menuturkan, kekompakan dari para peserta sangat diutamakan, salah satu nya lomba bakiak ”Jadi, setiap regu berjumlah tiga orang, makna dari perlombaan ini adalah mengajarkan kita bahwa pada jaman penjajahan dulu para pejuang melawan penjajahan sangat kompak sehingga bangsa Indonesia menang dalam peperangan, maka dari itu perlombaan tersebut pun mengandung arti, satu sama lain harus kompak sehingga menjadi pemenang,” tuturnya.
Dia pun berharap, di setiap kali merayakan 17 Agustus tak hanya sekedar euforia semata. Namun lebih dari itu selalu ada makna yang terkandung. ” Ya, kita pun dapat menghayati makna dari semua perlombaan yang didasarkan atas betapa susahnya para Pahlawan menggapai kemerdekaan,” pungkasnya. (yul/mio)