Ragu Shinkanzen Terwujud

”Teknis elevasi (derajat lengkung minimal, Red) tidak bisa disamakan. Jika derajatnya terlalu tajam, tentu akan berimbas buruk pada keretanya itu sendiri. Bisa-bisa keluar jalur,” tandasnya.

”Apalagi, kawasan Jawa Barat khususnya (dari dan) ke Bandung itu banyak belokan tajam dan menanjak,” tambah pria menjabat sebagai direktur utama ke-23 PT KAI tersebut.

Pria yang menggantikan posisi Ignasius Jonan itu juga mengatakan, infrastruktur lain yang perlu diperhatikan adalah banyaknya persimpangan di Indonesia. Bahkan, tak sedikit perlintasan yang tidak berpalang pintu. ”Mana bisa cepat kalau banyak berhentinya,” singkatnya.

Dengan kata lain, kata dia, lajur kereta api supercepat tersebut harus dibangun di atas. Dengan begitu, tak mengganggu jalur perlintasan yang sudah ada.

Di sisi lain, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut juga mengapresiasi keberhasilan dalam arus mudik dan balik 2015. Sebab, dari 5,9 juta tiket yang disediakan ludes terjual terhitung 2 Juli hingga 2 Agustus lalu.

”Yang berbeda dari tahun lalu adalah penumpang jarak jauh kini lebih banyak ketimbang jarak dekat. Ada kenaikan hingga delapan persen,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, saat ini pemerintah masih mencari siapa investor terbaik yang bisa masuk kategori lebih ekonomis dan lebih canggih. ”Itu yang dipilih,” singkat Deddy kepada Bandung Ekspres kemarin.

Pemprov Jawa Barat, kata dia, tentu akan sangat senang jika kereta api supercepat tersebut bisa dibangun. ”Hanya memang harus di atas. Teknis menurut Pak Dirut (Edi) tadi, memang tidak bisa di bawah. Ya namanya cepat ya harus benar-benar cepat,” ujarnya.

”Kalau ternyata dibangun di bawah (di permukaan tanah, Red) seperti saat ini, kalau berangkat dari Jakarta ke Bandung ya bisa jadi 17 orang meninggal, terus 12 kerbau liwat. Apalagi masih banyak perlintasan yang tidak dijaga,” selorohnya sambil tersenyum.

”Sebaiknya memang kalau kereta api supercepat itu juga dibangunan bersebelahan dengan Tol Cisumdawu. Toh tanahnya juga sudah dibebaskan,” paparnya.

Di bagian lain, Deddy mengevaluasi arus mudik dan balik 2015 kereta api. Menurut dia, PT KAI sudah kian rapi dalam mengantisipasi lonjakan. Meski menurut pengamatannya, pada 2 Agustus lalu masih ada warga yang mudik dan balik.

Tinggalkan Balasan