Pengairan Waduk Jatigede Tunggu Musim Hujan

[tie_list type=”minus”]Tunggu Instruksi Pusat[/tie_list]

COBLONG – Masih adanya permasalahan ganti rugi yang belum tuntas, disinyalir menjadi penyebab belum dialirinya Waduk Jatigede sampai saat ini. Padahal, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beberapa lalu pernah mengatakan rencana penggenangan waduk yang terletak di Kabupaten Sumedang itu akan dilakukan pada Agustus ini.

’’Kita tinggal menunggu instruksi Presiden Joko Widodo saja, dan sekarang permasalahan ganti rugi sedang berjalan,’’ jelas Heryawan kepada wartawan, usai menghadiri kegiatan Pra Konggres GMNI di Hotel Savoy Homan kemarin (3/8).

Menurutnya, permasalahan ganti rugi saat ini masih dalam proses. Namun di lapangan, masih ditemui adanya terkendala pemberian ganti rugi yang warganya sudah meninggal, hingga harus diberikan kepada ahli waris.

Dia menilai, dalam pemberian ganti rugi banyak dari ahli waris yang harus memiliki ketetatapan hukum melalui keputusan pengadilan. ’’Proyek pembangunan Jatigede ini kan sudah 44 tahun, sehingga yang dulunya sebagai pemberi hak ganti rugi sudah meninggal. Jadi uangnya harus diberikan kepada ahli waris,’’ tambah dia.

Namun demikian, dia menekankan bahwa permasalahan dalam pemberian ganti rugi tersebut akan segera diselesaikan, sambil menunggu instruksi dari pusat. Pria yang akrab disapa Aher itu pun berjanji akan melaporkan setiap perkembangannya.

Dirinya mengatakan, jika telah berfungsi sebagaimana mestinya, Waduk Jatigede akan memiliki manfaat sangat banyak bagi masyarakat. Seperti pemanfaatan irigasi sawah dan pembangkit listrik yang proyeknya juga akan segera dikerjakan.

Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat Eddy S Nasution menuturkan , penggenangan Waduk Jatigede kemungkinan dilakukan saat kondisi debit air Sungai Cimanuk normal.

Dirinya mengungkapkan, untuk menggenangi waduk Jatigede tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan dengan menyetop aliran Sungai Cimanuk. ’’Ya nanti akan distop dan imbasnya aliran sungai jadi terhambat,’’ ucapnya.

Jadi, lanjut dia, sepanjang aliran sungai itu selepas titik Bendungan Jatigede akan kering tidak teraliri air. Kemudian sampai ketinggian tertentu di bendungan, baru dilepas untuk mengairi irigasi.

Edy menuturkan, penutupan Sungai Cimanuk akan berimbas pada tidak terairinya jaringan irigasi sawah di wilayah Indramayu dan Cirebon, hingga masyarakat di daerah Pantura. Meski begitu, dirinya yakin nantinya sebelum digenangi, pihak pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dipastikan akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan