PT LEN Bidik Asia Pasifik

Pria yang akrab disapa Bayu ini membenarkan, peluang pasar fiber optik terbuka lebar untuk Indonesia. Bahkan untuk negara-negara lain di dunia. Saat ini, kata dia, pertumbuhan pasar fiber optik dunia sekitar 5-10 persen. ”Oleh sebab itu, kami memanfaatkan peluang tersebut,” kata Bayu.

Pengembangan Solar Cell

Sementara itu, Abraham Mose mengungkapkan, pembangunan pabrik fiber optik itu menjadi satu dari beberapa program jangka panjang. Nah, salah satu bentuk pengembangan bisnis PT LEN tersebut juga bertumpu pada pembangunan solar cell. Kaitannya dengan solar cell, pihaknya, yang membutuhkan dana investasi sekitar Rp 1,2 triliun, mengharapkan adanya investor dalam negeri. ”Solar cell ini untuk pemenuhan energi listrik. Ini bagian dari unit pengembangan dari renewable energy. Pembangunan solar cell itu untuk meningkatkan kapasitas, yang saat ini sebesar 10 Mega Watt (MW) peak per tahun menjadi 60 MW modul peak per tahun,” tuturnya.

Disinggung soal lesunya perekonomian dalam negeri, Abraham mengungkapkan, dengan rencana ekspor kabel fiber optik dan solar cell tersebut menjadi salah satu upaya keluar dari keterpurukan. Sebab, pihaknya berupaya menggunakan segala bahan baku yang ada di dalam negeri untuk bisa diekspor ke luar negeri.

”Dengan cost produksi yang rendah (pemanfaatan bahan baku lokal), dikorelasikan dengan peluang bisnis yang ada di internasional tentu ini jadi upaya kami untuk minimal bisa eksis dan baiknya bangkit dengan memproduksi ke luar supaya tetap bisa bersaing,” paparnya.

Sedangkan, saat disinggung soal adanya BUMN di Indonesia yang juga memproduksi kabel fiber optik, Abraham optimistis hal tersebut menjadi bagian dari meriahnya peluang bisnis. (rie/pms)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan