Terpisah, Wali Kota Emil menyatakan, jika ditanya apakah GBLA hari ini layak digunakan PON, maka memang tidak layak. Sebab, menurut hasil kajian dari tim ahli Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Puslitbang PU, GBLA layak digunakan setelah melakukan sejumlah perbaikan.
Emil menjelaskan, berdasarkan hasil kajian dari Puslitbang PU Bidang Bangunan, arsitek, ahli struktur ITB, ahli struktur Unpad beberapa waktu lalu, GBLA aman untuk pelaksanaan PON 2016. Hasil kajian tersebut saat ini masih direkap, sehingga belum diserahkan kepada Kabareskrim.
”Kalau sudah selesai, kami akan serahkan ke Kabareskrim. Kalau sudah diserahkan, tetap tidak memungkinkan, kami juga tidak akan memaksakan dan akan tetap taat hukum,” ungkap dia.
Itu berarti, Emil komit ikut prosedur dan taat hukum. Sebab, untuk urusan keamanan, tidak bisa main-main. Jika tidak bisa, maka tidak usah dipaksakan. ’’Harusnya (hasil kajian) selesai minggu ini. Telatnya, awal pekan depan, data dikirimkan (kepada Kabareskrim),” bebernya.
Mengenai permintaan Kabareskrim untuk membuat pernyataan pertanggung jawaban atas Stadion GBLA, Emil meminta untuk menunggu hasil diskusi dengan Kabareskrim. ”Saya tidak mau berandai-andai, karena saya tidak dengar sendiri,” ungkapnya.
Emil mengaku, dirinya sudah melihat langsung keretakan di Stadion GBLA. Menurut dia, keretakan terjadi karena setengahnya masuk ke fondasi dangkal, dan setengahnya menempel di fondasi kuat.
Sebelumnya, tim ahli juga telah melakukan kajian seluruh bangunan. Mulai dari bangunan utama dan pelataran, seperti halaman dan parkir. Untuk bangunan utama, fondasinya mencapai 40 meter sehingga kuat hingga puluhan tahun.
Sementara itu, lokasi yang amblas berada di pelataran dengan fondasi 2–3 meter. Tim independen pun menyimpulkan, bangunan bisa digunakan dengan beberapa syarat. Bangunan utama perlu perapihan, seperti cat ulang, sedangkan pelataran harus diperbaiki dengan ditimbun sedikit demi sedikit. ”Dengan demikian stadion GBLA tidak membahayakan ribuan orang yang menonton pembukaan dan penutupan acara, ataupun menonton bola,” tutup dia. Jadi, akankah ada jatuh korban jika GBLA digunakan?. (kha/hen)