Potensi Kekeringan Capai 60.000 Ha

SUMUR BANDUNG – Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar memprediksi, potensi kekeringan selama musim kemarau di Jawa Barat akan mencapai 60.000 hektare. Potensi kekeringan kali ini akan jauh lebih besar, mengingat ada gejala El Nino.

KEKERINGAN
DOKUMENTASI BANDUNG EKSPRES

UNTUK MINUM: Petugas tengah memasang alat keran air siap minum di Taman Balai Kota Bandung. Alat ini lumrah hadir di taman-taman di luar negeri.

Hal itu dikatakan Kadis PSDA Jabar Eddy M Nasution kepada Bandung Ekspres di Jalan Braga Nomor 137, Kota Bandung, kemarin (28/7). Menurutnya, potensi kekeringan yang paling besar ada di Utara, tapi gambarannya tidak separah tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dari makin turunnya debit air sungai di Jabar. Namun, karena musim kemarau ini masih panjang, pihaknya belum bisa mengkalkulasi kekeringan dibanding tahun sebelumnya.

”Hanya saja potensi kekeringan di Jabar yang dikelola Pusat 36.000 hektare, ditambah provinsi 30.000 hektare. Jadi sekitar 60.000-an potensinya,” katanya.

Dia mengatakan, potensi ini bukan berarti kekeringan sudah melanda lahan seluas itu. Pihaknya bersama dinas pertanian (distan) sudah menyiapkan pompa-pompa air di mana jumlah terbanyak ada di distan. Namun, dirinya tidak merencanakan hujan buatan. ’’Pompa tidak akan efektif juga jika airnya pun tidak ada,” tandasnya.

Bantuan pompa ini, menurut Eddy, tetap menimbulkan risiko. Pasalnya, di ujung saluran irigasi kerap terjadi konflik perebutan air. ”Jaringan irigasi sudah didesain sekian hektare tapi ada juga yang menggunakan di luar itu. Seperti untuk perkebunan. Contohnya seperti di daerah Bandung Utara, dia mengambil air yang bukan jatahnya. Itu ada,” paparnya.

Sementara untuk Jabar Selatan dia menambahkan, kekeringan relatif tidak seburuk bagian utara karena sumber-sumber air terbilang cukup. ”Terobosan seperti padi amfibi harus segera digunakan dalam situasi seperti ini,” tutup dia. (kha/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan