Deki Sesalkan Hanura Hengkang

PASANGAN bakal calon bupati dan wakil bupati H Deki Fajar dan Dony Mulyana Kurnia resmi mendaftarkan ke KPU Kabupaten Bandung, Selasa (28/7). Mereka tiba pukul 13.45 WIB diiringi massa pendukung.

Deki Fajar
YULLY S. YULIANTI/SOREANG EKSPRESRESMI DAFTAR: Pasangan Deki Fajar dan Dony Mulyana Kurnia mengisi buku tamu pas sampai di KPU Kabupaten Bandung. 

Keduanya mengawali pendaftaran dengan mengisi buku daftar tamu. Lalu memasuki aula untuk penyerahkan berkas pencalonan. Para komisioner KPU menerima pasangan Deki dan Dony.

Budiana, tim pemenangan Deki dan Dony mengatakan, dirinya baru saja dengar kabar Partai Hanura hengkang dari koalisi karena ditelepon menteri. Tapi, Deki dan Dony lebih bangga karena ditelepon rakyat, serta pendaftaraan dihitung di hari yang tepat.

Menurut dia, PDIP dan Partai Demokrat sebagai partai pengusung cukup kuat untuk turut serta di kancah politik Kabupaten Bandung tahun 2015. Di samping pasangan Deki dan Dony memiliki karakter kuat. ’’Persatuan partai nasionalis yang siap tambal jalan yang rusak dan siap tutup kebocoran anggaran,’’ kata Budiana.

Sementara itu, Deki yang akrab dengan panggilan Jidek singkatan dari Haji Deki mengapresiasi pendaftarannya di hari terakhir. Meski, mengaku tidak mengetahu apakah ada yang mendaftar lagi atau tidak karena penutupan pendaftaran pukul 16.00 WIB.

Soal koalisi, kata dia, PDIP merasa cukup dengan Demokrat saja. Sebab, keduanya telah sepakat dan memahami visi membangun Kabupaten Bandung ini dengan gotong royong. ’’Kita siap untuk melawan petahana. Kita target (menang) 45 persen untuk tiga pasangan ini, karena di Kabupaten Bandung basis PDIP sangat luar biasa,’’ jelas dia.

Deki juga sepakat dengan bakal calon wakilnya untuk memperbaiki kekurangan pemimpin sebelumnya. Tapi, bila ada yang baik maka harus lebih baik lagi. Itu semua demi kemajuan dan untuk perkembangan Kabupaten Bandung.

Terkait mundurnya Partai Hanura dari koalisi, Deki sangat disayangkan. Baginya itu sangat tidak beretika. Sebab, memutuskan sepihak. Hanura mundur dari kualisi bersama PDIP dan Demokrat beralasan ditelepon oleh menteri. Sehingga, tiba-tiba menarik dukungannya. ’’Padahal, berkas dukungan dari mulai DPC hingga DPD Hanura masih ada di pihak PDIP,’’ tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan