KIARACONDONG – Kualitas tubuh pengemudi merupakan salah satu tonggak utama keselamatan penumpang dalam berkendara. Oleh karena itu, sopir harus dalam kondisi prima saat mengantar penumpang. Terlebih, saat mudik Lebaran ini.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung mengatakan, tidak boleh ada sopir angkutan umum, terutama bus kota yang menggunakan narkoba. Hal ini dia tegaskan usai memeriksa urine 200 sopir di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
’’Kan mereka membawa penumpang. Itu yang kita khawatirkan. Makanya baru-baru ini kita lakukan tes urine untuk mengecek hal tersebut,’’ kata dia kepada wartawan belum lama ini.
Yeni menjelaskan, tes semacam itu memang sudah sering dilakukan jelang mudik Lebaran. Hal tersebut merupakan sebuah bentuk pengawasan keamanan yang dilakukan BNN dan kepolisian. Jika ada sopir yang positif menggunakan narkoba, maka pemerintah akan segera menanggulanginya dengan rehabilitasi gratis. ’’Jadi bukan positif dibiarkan begitu saja. Manakala dia memang sering menggunakan, tentunya kita akan sarankan (rehabilitasi). Kita akan koordinasi dengan pengusaha-pengusaha angkutan ini untuk solusi jalan keluar di dalam penanganan sopir-sopir yang memang menggunakan narkotika,’’ jelas dia.
Sebetulnya, kata Yeni, ada sederet tes untuk menguji kelayakan sopir. Namun, dalam prosesnya harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Polrestabes dan pihak-pihak terkait. ’’Nanti kita konsolidasi, kita akan tentukan untuk yang berikutnya,’’ terang dia.
Dalam pemeriksaan tersebut, 58 sopir dinyatakan negatif. Sementara hasil sisanya belum diketahui. Narkotika harus diperangi bersama-sama. Selain sifatnya halusinogen, narkotika juga bisa membuat pemakainya merasa fit untuk sementara. Namun, hal itu hanya akan dirasakan sejenak.
’’Sehingga, mereka (sopir) bisa hilang keseimbangan, hilang konsentrasi, itu yang membahayakan. Kita antisipasi, kita lakukan langkah-langkah pemeriksaan test urine,’’ ujar dia. ’’Kalau tahun yang lalu juga sama, pada negatif. Alhamdulillah di Kota Bandung nggak ada (yang positif pakai narkoba),’’ kata dia. (fie/tam)