Adu Mulut Satpol-PKL saat Razia

CIMAHI – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cimahi menggelar penertiban pelanggaran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Sriwijaya dan Gandawijaya, Kota Cimahi, kemarin (7/7).

satpol PP Razia PKL
ISTIMEWA

PENERTIBAN: Satuan Polisi Pamong Praja mengangkut roda PKL yang berjualan di bahu jalan.

Petugas Satpol PP langsung menyisir tempat-tempat yang disinyalir masih banyak PKL yang menyalahi aturan. diawali dari Jalan Sriwijaya hingga Gandawijaya.

Dari pantauan di lapangan, sempat terjadi adu mulut antara petugas Satpol PP dengan salah seorang penjual petasan saat barang dagangannya di angkut oleh petugas di Jalan Sriwijaya.

Namun akhirnya setelah petugas menjelaskan jika tindakan yang dilakukannya itu dilarang, penjual petasan itupun merelakan barang dagangannya diamankan petugas.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Aris Permono mengatakan, pada razia yang digelar kali ini tujuannya untuk memberikan peringatan terhadap para PKL yang selama ini membandel. Dilanjutkan Aris, pihaknya akan terus melakukan razia ini, jika mereka (PKL) tetap memaksa berjualan di bahu jalan atau trotoar. ”Kita melakukan tindakan ini, Sebab keberadaan mereka mengganggu kepentingan masyarakat umum,” ujarnya.

Menurut Aris, selain mengganggu kepentingan masyarakat, keberadaan PKL ini juga membuat arus lalu lintas menjadi macet. Sebab, pembeli akan berhenti dipinggir jalan atau badan jalan, dan memarkirkan kendaraannya. Sehingga ruas jalan menyempit.

Terkait dengan adanya PKL yang berjualan kembang api atau petasan yang diangkut petugas, karena sebelumnya penjual kembang api tersebut mengaku punya izin dari kepolisian. Aris membenarkannya. Namun pihaknya menegaskan mereka terjaring bukan karena jualan kembang api, tapi karena berjualan ditempat sembarangan.

”Kita razia mereka karena melanggar peraturan berjualan dibadan jalan. Bukan karena jualan kembang apinya. Nantinya mereka akan kita lakukan tipiring,” katanya.

Sementara itu, Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Cimahi, Iptu Fiekry mengatakan, banyaknya PKL yang jualan sembarangan berpotensi pada kemacetan lalulintas. Apalagi dibulan Ramadhan aktifitas masyarakat meningkat dari hari-hari biasa.

”Setiap bulan Ramadhan ini tentunya aktifitas masyarakat selalu meningkat, hingga volume kendaraan juga ikut meningkat. Jadi, ketika bahu jalan sudah menyempit akibat PKL, itu jelas akan menambah parah kemacetan,” katanya. (gat/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan