[tie_list type=”minus”]Dapat Dukungan DPP dan DPD Soal Kisruh PPDB Kota Bandung[/tie_list]
LENGKONG – Kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kian meruncing. Hal itu, dipicu kicauan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di twitter yang menuding legislator yang mengkritisi PPDB bagian dari mafia SKTM.
Tidak terima atas sikap wali kota, yang mem-bully petugas partainya di media sosial dan media lainnya, Ketua DPC PDIP Kota Bandung Isa Subagja pun berang. Dia menilai, PDIP sudah terbiasa didzalimi dan dianiaya oleh kekuasaan. Penekanan yang lebih besar dari pada itupun sudah sering dirasakan.
”Cara-cara seperti itu telah menerpa dan membuat kami semakin tegar serta bersatu,” tukas dia, di Sekretariat DPC PDIP, Jalan Terusan Martanegara, kemarin (7/7).
Di balik hal itu, Isa mengingatkan, perjalanan sejarah selalu membuktikan bahwa Allah SWT lebih berpihak kepada kaum yang terdzalimi dari pada orang yang berbuat dzalim.
Menyoal kapasitasnya berbicara sebagai ketua partai, bukan sebagai ketua DPRD Kota Bandung, Isa menuturkan, yang melihat dan merasakan dampak dari kisruh PPDB itu adalah kaum lemah dan masyarakat miskin. Sehingga, PDIP melalui perwakilannya di legislatif membela secara total.
Intinya lanjut dia, Ridwan Kamil dalam menyikapi PPDB sudah masuk dan menyeret orang terlalu dalam ke ranah politik institusi partai. Atas pertimbangan itu, DPC PDIP harus berpihak dan melaporkan tindakan wali kota Bandung itu. ”Alhamdulillah, kami mendapat dukungan penuh DPP dan DPD PDIP Jawa Barat, untuk melakukan perlawanan terhadap upaya-upaya pendzaliman partai dari pihak manapun,” ujar Isa.
Atas sikap partai itu kata dia, PDIP tidak akan pernah menyesali menerima risiko dari napas perjuangan partai. Ini, kata dia, merupakan perjuangan partai yang dilandasi ideologi, terutama membela kaum lemah (wong cilik). ”Membela kaum miskin adalah kerja idiologi kami,” tandas dia.
Menurut Isa, cara-cara Emil menyerang petugas partai di legislatif, menunjukan Ridwan Kamil sudah langsung berhadapan dengan PDIP. Maka dari itu, saya tegaskan, Isa Subagja berbicara sebagai pimpinan partai di Bandung. ”Sikap itu sebagai solusi karena saya meyakini tidak mungkin semua anggota dewan sepemikiran dengan saya,” kata dia.