CILE tidak akan mudah untuk mewujudkan mimpinya mengangkat trofi di depan public sendiri. Sebab, yang menjadi lawan mereka nanti adalah kebangkitan tim Argentina. Hal itu terjadi setelah La Albiceleste menyikat Paraguay dengan berondongan separo lusin gol, kemarin WIB (1/7).
Argentina mengakhiri harapan Paraguay mencapai final lagi secara beruntun setelah edisi 2011 silam dengan kemenangan 6-1. Catatan enam gol itu menjadi yang terbesar selama Copa America 2015 ini. Bagi Argentina dan juga bagi seluruh kontestan Copa America ini.
Lionel Messi menjadi bintang di balik kegemilangan tim Tango dalam laga itu. La Pulga ” julukan Messi ” tidak menyumbang gol. Namun, dia menyumbang tiga assists di balik gol Marcos Rojo pada menit ke-15, Javier Pastore pada menit ke-27, dan gol penutup dari Gonzalo Higuain di menit ke-83.
Sedangkan ketiga gol lainnya hasil kreasi dari Angel di Maria masing-masing pada menit ke-47 dan 53, serta Sergio Aguero sepuluh menit jelang laga usai. Paraguay hanya dapat membalas enam gol tersebut dengan gol semata wayang melalui Lucas Barrios usai bisa memanfaatkan assists Bruno Valdez pada menit ke-43.
Setengah lusin gol tersebut memperbaiki rerata gol skuad asuhan Gerardo “Tata” Martino di Copa America ini. Sebelumnya, mulai fase grup hingga perempat final, hanya empat gol yang bisa dicetak para pemain Argentina, atau apabila dirata-rata hanya satu gol yang bisa diciptakan per game-nya.
Mencetak enam gol dalam turnamen resmi internasional menjadi yang kedua kalinya bagi Argentina di rentang waktu satu dekade ini. Terakhir, setengah lusin gol mampu mereka hadirkan ketika bermain menghadapi Serbia Montenegro, dalam fase grup di Piala Dunia 2006 silam.
Sebagaimana dikutip dari AS, Messi menyebut pertandingan melawan Cile merupakan laga yang sulit bagi Argentina. Bukan hanya label Cile sebagai tuan rumah, performa La Roja pun juga dijadikan alasan. ”Gaya main mereka selalu sama, tidak peduli melawan siapa. Mereka sama seperti kami, mencoba bermain sepak bola indah,” ujarnya.